“CINTA DARI MATA YANG DINGIN DAN MATI”
Kubaca ucapan manismu di layar
Cukup sudah kutersadar
Kau pasti berharap di sana
di tempat dia selalu berada
Dia mulai terbuai di angkasa
Dia sudah jatuh cinta
Kau pasti rajin bercerita
semua fantasimu tentangnya
Tidak, aku tidak mendendam
Murka telah kupendam
Suka-sukalah kau dengannya
Jangan sakiti dia – atau dia akan merana
Semoga hanya aku yang dikhianati
namun kau memang gemar bermain hati
Kau senang dapat banyak perhatian
Tapi bagiku, kau gampangan
Inilah cinta,
dari mata yang dingin dan mati
fantasi, penuh dusta sejati
Kuyakin kau akan segera bosan
tinggalkan dia dengan air mata tergenang
Kau rancukan cinta dengan senggama
penyihir kejam dengan mantar berbahaya
Tunggulah dinginnya balasan sempurna
Kau akan selamanya terluka!
R.
(Jakarta, 22 Juni 2018 – 20:30)