Gnossienne

Waktu hanyalah angka,
hitungan jelas durasi
meski belum tentu semakna.
Apa yang telah kulihat?
Ada indah dalam jiwamu,
beserta lembut suara itu.
Aku bahkan bisa berimajinasi
akan rasanya dalam dekapanmu.
Hangat, seperti matahari pagi
atau air suam-suam kuku
yang biasa kupilih untuk dicampur dengan kopi.
Tentu saja,
tak semua sudi kau tampakkan.
Kau tinggalkan remah-remah roti
yang dengan rakus kutangkap
namun tiada yang melengkapi
potongan-potongan yang raib
dalam kisah hidupmu.
Tak ada yang pas
dan aku benci teka-teki
yang tak kunjung usai.
Aku mengenalmu,
sekaligus tidak.
Mana sisi dirimu yang sejati?
Sendiri, aku terus mencari tanpa henti.
R.