Mimpi Itu…

Lagi-lagi aku bermimpi.
Rasanya nyata sekali.
Aku melihatmu pergi
tanpa menoleh lagi.
Ada apa ini?
Mengapa lagi-lagi terasa pedih?
Di sana kita sudah sering bertemu.
Hanya di sana aku bisa mendengar suaramu.
Aku tahu maumu.
Siapkah aku?
Sial, bahkan aku enggan terbangun,
tak peduli tawa keji para hantu.
Tuhan, kuatkan aku.
Aku lelah dengan mimpi semu.
Semua terserah pada-Mu,
karena aku hanya bisa menunggu…
R.
(Jakarta, 22 Desember 2013)