Narasi (Si) Narsis

Bagimu,
semua kisah masa lalu
tentang sukses dan gagalmu,
berkah dan musibahmu
adalah narasi
butuh pembaca yang menyukai.
Kau akan menyebut semua berulang kali
bak rapalan doa tanpa henti
menanti puja-puji
agar percaya kesucian hati
penyintas semua cobaan keji.
Bagimu,
semua kisahmu adalah hiburan
tontonan sekelas Blockbuster cinema
atau minimal di layar kaca.
Berlebihan tak apa.
Namanya juga drama.
Kau akan memutarnya berulang kali,
hingga seluruh plot teresapi.
Ingatan tanpa ingin,
menilai dengan dingin
sosok-sosok bosan
namun diam demi kesopanan.
Bagimu,
harus kau yang jadi bintangnya,
peran utama,
nama yang paling sering terbaca.
Boleh ada yang lainnya,
selama pamor tak sama.
Kalau bisa,
mereka cukup jadi penggemarmu saja.
Kau rela berbagi panggung,
namun terasa tanggung,
karena tetap kau yang harus tampil utama,
sempurna di atas segalanya,
sementara…
…yang lain cukup jadi pendukung dan figuran belaka…
R.