Kadang beranjak pergi lebih baik
“Choose your battles wisely.” (Tidak semua perdebatan harus kamu menangkan.)
Aku seorang pemarah. Ini pengakuan jujur. Ada yang bilang, ini terkait zodiakku: Scorpio.
Jujur, aku nggak begitu percaya kalau zodiak bisa mengendalikan perilaku kita. Lagipula, bukankah manusia selalu punya pilihan? Ngomong-ngomong soal pilihan, dulu pilihanku lebih banyak langsung bereaksi marah. Mau itu balas mengejek atau membentak, pokoknya wajib membela diri setiap kali (merasa?) diserang.
Awalnya, cara ini terkesan keren. Apalagi, kulihat banyak orang seperti ini yang kemudian ditakuti.
Lalu, Apa yang Kemudian Mengubahku?
Lama-lama rasanya melelahkan juga. Bukan apa-apa. Sebenarnya, aku sangat benci marah-marah. Aku tidak suka dibentak-bentak atau dihina, apalagi di depan umum. Apalagi, pelakunya sama sekali tidak berminat mendengarkanku. Pokoknya, yang penting bentak-bentak saja dulu. Peduli setan bila yang dibentak-bentak kemudian sakit hati. Peduli amat kalau kemudian mereka dicap sok ngatur, sombong, dan sok paling beres sejagad!
Aku tidak mau seperti mereka. Membayangkan kemungkinan itu saja sudah sangat menjijikan.
Namun, aku juga masih ingin membela diriku saat diserang. Apalagi bila pelakunya seperti punya sentimen / dendam pribadi, hingga terus melakukannya setiap kali melihatku. Entah untuk apa. Mungkin memang ada orang ‘sakit’ yang baru bahagia sekali bila bisa menyakiti orang lain.
Tidak Semua Pencari Ribut Layak Dapat Perhatian
Begitu menginjak usia 35 ke atas, aku mulai bisa memilih. Ada yang masih kuladeni, sementara sisanya lebih banyak kudiamkan. Coba tebak? Rasanya lebih damai. Berkurang deh, stres karena drama. Memang benar nasihat teman tersebut. Tidak semua perdebatan – apalagi yang cetek tapi sangat mengganggu – harus kamu menangkan.
R.