“5 Alasan Saya Bukan Food Blogger”
Indonesia memang berisi ragam budaya, termasuk dalam hal makanan. Kalau orang Indonesia berkumpul, pasti harus ada makanannya. Mau itu camilan atau makan besar, di rumah atau di resto, pokoknya harus ada.
Apa pun acaranya, jangan lupa makan-makan. Makanya, banyak orang Indonesia yang masih hobi menodong traktiran, menguber diskon di restoran, hingga berharap diundang ke kawinan. Hehehe…
Tidak heran, banyak sekali food blogger di Indonesia. Ada yang cuma karena doyan makan, senang makan sambil nongkrong, hingga beneran suka masak. Bahkan, yang serius sampai membahas latar belakang budaya dan filosofi makanan tersebut.
Lalu, kenapa saya nggak ikutan? Lima (5) alasan ini mungkin dapat menjawab pertanyaan Anda:
1. Saya memang suka makan, namun belum jago masak dan jarang nongkrong.
Selain memang kebutuhan dasar manusia, saya memang suka makan. Ngapain sok jaim? Cuma, rasanya nggak seru kalau hanya itu yang jadi andalan dalam menjadi food blogger. Selain jarang nongkrong (kecuali kalau ada yang mengajak atau memang lagi mood aja), saya juga belum jago masak.
Bahkan, pernah saya keracunan hasil eksperimen sendiri di dapur – sup makaroni dengan campuran daging salmon – yang pastinya GAGAL TOTAL!
2. Saya malas menghadapi kemungkinan komentar-komentar basi dari mereka yang sudah pernah melihat wujud saya.
“Oh, kamu food blogger, toh. Pantes…GENDUT.“
Plak!
3. Saya termasuk sulit objektif soal makanan.
Ini sering bikin kesal sahabat saya yang suka masak. Setiap kali dia meminta saya mencoba resep barunya, jawaban saya cuma ada dua: enak atau enak banget.
Kalau sampai ada yang benar-benar nggak enak, kemungkinannya cuma dua:
– Rasanya benar-benar memuakkan sampai bikin saya mau muntah.
– Saya sedang sakit.
Sekian.
4. Saya nggak gitu suka foto-foto makanan dan memamerkannya di blog maupun media sosial.
Daripada keburu dingin, mending langsung dimakan. Apalagi bila saya sudah keburu lapar. Paling gemas kalau pas lagi nongkrong bareng teman, terus mereka melarang saya langsung makan.
“Sebentar ya, Bi.” Klik-klik. “Sabar, gue tau elo udah laper.”
“Buruan.” Begitu kelar…hap!
Selain itu, alasan ini masih relevan dengan alasan nomor dua. Saya ogah dengan kemungkinan munculnya komentar-komentar semacam ini:
“Ya, ampun. Lo makannya beginian semua? Pantes…GENDUT.“
*langsung semprotin sambel sebotol ke muka yang ngomong*
5. Sudah banyak food blogger yang lebih keren.
Jujur, saya nggak mau ngekor. Menurut kawan sesama blogger yang sudah lebih profesional, lebih baik cari ciri khas sendiri.
Kalau mau cari info tentang makanan atau tempat nongkrong seru, jangan di sini. Cari saja di Tempat Nongkrong Seru atau QRaved. Atau Google dan tanyalah teman-temanmu yang lebih sering nongkrong daripada saya, hehe.
Lalu, ciri khas saya apa, ya? Seorang teman blogger sudah pernah menebaknya dan dia benar. Kalau menurut kalian apa?
R.
2 replies on ““5 ALASAN SAYA BUKAN FOOD BLOGGER””
Ehm…
saya pun kadang berpikir cuma enak dan enak aja. Tapi… tetep deh mencoba review makanan. hahahaha. Makasih ya sudah disebutkan.
“Pantes … suka makan.” Stereotip banget ini deh.
Nasib. Mungkin saat saya lebih banyak jalan-jalan dan budget tersedia, saya juga ikutan. Hahaha.