Antara Aku, Kamu, dan Hantu Itu
Aku berusaha berlari
saat hantu itu mengejarku
jauh-jauh dari masa lalu.
Kau pun berlari
namun mengajak sang hantu
menjajari tiap langkahmu.
Ah, apa maumu?
Aku tak sudi bertemu
pilu yang seperti dulu.
Tak heran langkahmu melambat.
Hantu sialan itu membuatmu terhambat
hingga semuanya memberat.
Aku masih berlari
sementara kau tanpa lelah mengekori
di belakangku, masih bersama hantu itu.
Tahukah kamu?
Kau dan hantu lama-lama menyatu,
mendorongku untuk terus mengambil langkah seribu!
R.
(Jakarta, 28 November 2013)