Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Dia Menulis dalam Gelisah

Dia Menulis dalam Gelisah

Dia menulis untuk batinnya yang resah,
jiwanya yang lelah oleh gelisah,
bak pengembara berlalu tanpa arah,
terombang-ambing – serba salah.

Dia menulis untuk menenangkan benaknya
yang penuh oleh sumbangnya suara-suara,
nada kejam gelegar tawa.
Dalam mimpi pun, dia tak lolos dari mereka.

Entah berapa lembar sudah habis tertulis.
Hatinya masih ingin menangis.
Kesabarannya kian menipis,
seiring cobaan yang senantiasa mengiris.

Hanya Tuhan yang tahu
bagaimana mencabut sembilu itu…

R.

(Jakarta, 22/9/2013 – 11:36 pm)

 

By adminruby

Pengajar, penerjemah, penulis, dan pemikir kritis. Jangan mudah baper sama semua tulisannya. Belum tentu sedang membicarakan Anda.

Juga dikenal sebagai RandomRuby di http://www.pikiranrandom.com/ dan GadisSenja di http://www.perjalanansenja.com/. Kontributor Trivia.id (http://trivia.id/@/rubyastari) dan beberapa media digital lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *