“(EX)PERIENCE-NYA REZA PAHLEVI: Barisan Para Mantan dan Realita”
Terlibat dalam salah satu workshop menulis sebagai panitia mempertemukan saya dengan buku ini…sekaligus pengarangnya. Karena selama ini sudah terbiasa membaca yang ‘gelap-gelap’ (terutama yang seram), kali ini mau coba yang sedikit lebih ringan.
Kesan pertama, saya lihat Eja ini orangnya lucu, sederhana dan apa adanya. Alhasil, saat workshop dia sukses bikin banyak hadirin tertawa. Makin penasaran-lah saya dengan isi bukunya, makanya saya beli.
Mungkin karena bacaannya ringan (atau usia saya sudah di luar target pasaran, hahaha!), saya bisa menyelesaikan buku ini dalam waktu singkat. Lucunya cukup sih, meski nggak sampai bikin saya ngakak hebat. Paling-paling hanya nyengir.
Awalnya, saya kira buku ini hanyalah tentang seorang womanizer yang membanggakan barisan para mantan yang pernah dia ‘taklukkan’. (Teman-teman sudah banyak yang tahu kalau saya paling alergi sama laki-laki model begini. Alerginya ngalahin alergi makan cumi yang udah berusia sekian hari.)
Tadinya saya juga mengira bahwa buku ini berisi curhatan “Nice Guy KW Sekian” soal perlakuan kejam para mantannya. Mengapa KW? Banyak laki-laki mengaku ‘nice guy’, tapi hobi mengeluhkan penolakan perempuan alias ‘always playing the victim’. (Terlepas dari siapa yang salah, ya.)
Ternyata? Meski rasanya seperti baca buku harian orang lain, saya cukup terhibur dan menikmatinya. Memang, diselingkuhin dengan alasan apa pun selalu menyakitkan.
Namun, Eja masih menceritakannya dengan gaya humor sederhana. Dia juga nggak plek-plek menjelek-jelekkan semua mantannya. Bahkan, dia masih menulis bahwa selalu ada nilai positif dari kegagalan relasinya dengan para mantan.
Hmm, sekarang saya jadi mikir begini:
Kalau yang bikin kayak begini perempuan, kira-kira jadinya bakalan kayak apa, ya?
R.