Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Halo, Hati yang Patah

Halo, Hati yang Patah

Halo, hati yang patah

Apa kabarmu?

Kau cukup berani mengakui

semua amarah dan lelah

di depan mereka malam itu

 

Aku juga benci

sakit hati karena dikhianati

namun masih membisu

ada luka menggelegak

saat mata kita bertemu

 

Ya, aku takut melangkah maju

dengan risiko mengusik hantu

yang masih menggantung di matamu

sementara monster yang sama

masih sering buatku terjaga

 

Wahai, hati yang patah

Semoga kau tak lagi merasa kalah

Aku sendiri juga lelah

dengan pulih yang lama

dan luka yang masih menganga

 

Mungkin sebaiknya,

aku berhenti memandangimu

meski diam-diam dari jauh

 

Aku takut

enggan melakukan kebodohan yang sama

Jangan

Jangan sekarang…

 

R.

 

By adminruby

Pengajar, penerjemah, penulis, dan pemikir kritis. Jangan mudah baper sama semua tulisannya. Belum tentu sedang membicarakan Anda.

Juga dikenal sebagai RandomRuby di http://www.pikiranrandom.com/ dan GadisSenja di http://www.perjalanansenja.com/. Kontributor Trivia.id (http://trivia.id/@/rubyastari) dan beberapa media digital lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *