Rasanya seperti menonton film di sinema
dengan proyektor kuno seadanya
18 frame per detik,
setiap adegan lamban, namun menggelitik.
Urusan tertunda.
Jadwal tinggal wacana,
meski ada yang berubah.
Demi aman, kata mereka,
banyak yang harus mengalah.
Dalam jeda yang terlalu lama,
apakah kamu baik-baik saja?
Apakah kamu sama sepertiku,
memeluk rahasia di balik pintu?
R.