Kau Milikku (Cinta Sang Psikopat)
Benakku terusik sosokmu
bagai mimpi buruk tentang hantu.
Gara-gara kamu,
hatiku hilang.
Jiwaku tak lagi tenang.
Bedebah!
Mengapa kamu harus ada?
Mengapa kamu selalu menggoda?
Aku lelah jadi pihak yang kalah.
Kamu selalu lari dan membuatku resah.
Hahaha!
Mengapa sekarang kamu ketakutan?
Di depanmu aku rela berlutut,
menantimu mengalah dan menurut.
Bagiku, hanya itulah yang patut.
Kamu milikku!
Akan kupastikan itu…
R.
(Jakarta, 8 November 2013)