Keringat, Darah, dan Hambatan si Jelata
Namaku Jelata,
bukan Jelita
Aku bekerja
berharap upah
seperti janji mereka
Keringat menetes
Urusan belum beres
Darah naik ke kepala
seiring murka
Namaku Jelata,
bukan Jelita
Aku tak lagi bekerja
gara-gara mereka
Alasan mereka,
kerjaku payah
Padahal, lebih payah mereka
yang ingkar janji
soal membayar gaji
Haruskah mereka
terus berjaya
memfitnah si Jelata
yang kian merana?
Sungguh tak rela
Mengapa tega berdusta?
Fitnah keji luar biasa
sukses membungkam si Jelata
dalam menuntut haknya
yang hingga kini belum diterima
Mau sampai kapan berpura-pura?
Hingga dusta dan pongah
balas menampar mereka
tepat di muka?
Hingga mereka kalah
oleh sumpah-serapah
si Jelata yang penuh amarah
karena kian terjajah?
R.