Categories
#catatan-harian #menulis

Pahlawan Sehari-hari

Pahlawan Sehari-hari

Jika saya harus menulis surat cinta kepada seorang pahlawan, satu aja nggak akan cukup. Bagaimana bisa? Simpel aja. Orang lain mungkin melakukannya dengan mudah. Ketika orang diminta untuk berbicara tentang pahlawan mereka, jawaban mereka bervariasi. Itu sudah pasti. Banyak yang mungkin akan menyebutkan orang tua mereka. Orang lain akan mengatakan itu adalah guru mereka.

Sesekali, Anda bisa bilang salah satu teman atau lebih adalah pahlawan Anak kecil mungkin akan menyebut pahlawan super favorit mereka, meskipun mereka jelas-jelas fiksi. Saya nggak akan memulai dengan anti-heroes, meskipun kayaknya lagi trend banget.

Jika Anda meminta saya untuk melakukan ini, saya mungkin akan cepat kehabisan kertas. Tangan saya bakalan sakit karena menulis surat cinta kepada banyak pahlawan.

Sebenarnya, sulit untuk memilih. Saya tahu bahwa beberapa orang dalam kehidupan kita akan memiliki lebih banyak energi, waktu, kemauan, kemampuan – sebagian atau semuanya – untuk berbuat lebih banyak bagi kita.

Terkadang, mereka tidak bisa atau tidak mau. Terkadang kita yang harus menyelamatkan diri dan nggak gampang kesal saat mereka menolak menolong kita. Lagi pula, mereka hanya manusia biasa, sama seperti kita. Ada saat-saat mereka merasa capek banget.

Namun, haruskah kuantitas – seperti seberapa banyak atau seberapa sering – menjadi faktor di sini? Bagaimana dengan orang asing yang papasan sama kita di jalanan? Kita mungkin tidak akan pernah melihat mereka lagi, tetapi bagaimana jika momen yang sangat langka itu – mereka melakukan sesuatu yang heroik, tidak peduli seberapa kecil dan apakah waktunya tepat? Bukankah itu berarti sesuatu? Bukankah itu juga penting?

Apakah mereka tidak layak dianggap sebagai ‘pahlawan’ juga?

Jika saya harus menulis surat cinta kepada seorang pahlawan, yang pasti nggak mungkin hanya satu. Jadinya banyak … dan nggak akan pernah selesai. Karena kenyataannya, kita akan selalu bertemu dengan mereka di mana-mana.

Pahlawan setiap hari Anda akan selalu ada, terutama jika Anda (ingin) melihat lebih dekat. Orang-orang terdekat Anda, seperti keluarga dan teman-teman, pasti bisa dianggap pahlawan.

Orang asing bisa menjadi pahlawan Anda juga. Mereka bisa jadi orang yang memanggil Anda karena Anda telah menjatuhkan dompet Anda. Mereka bisa jadi menghadang penumpang laki-laki cabul di kereta, jadi bajingan itu tidak akan meraba-raba dada Anda hanya karena dia pikir dia bisa. Mungkin Anda akan melihatnya lagi, mungkin tidak. Mungkin kalian akan menjadi teman atau lebih.

Mungkin kalian akan tetap saling nggak kenal, tetapi siapa yang tahu?

Kita juga sering lupa bahwa terkadang, kita bisa menjadi pahlawan kita sendiri. Bagaimanapun, kita harus menjadi yang pertama untuk mencintai diri kita sendiri tanpa syarat.

Jadi, siapa pahlawan Anda sehari-hari?

R.

By adminruby

Pengajar, penerjemah, penulis, dan pemikir kritis. Jangan mudah baper sama semua tulisannya. Belum tentu sedang membicarakan Anda.

Juga dikenal sebagai RandomRuby di http://www.pikiranrandom.com/ dan GadisSenja di http://www.perjalanansenja.com/. Kontributor Trivia.id (http://trivia.id/@/rubyastari) dan beberapa media digital lain.

3 replies on “Pahlawan Sehari-hari”

Bagaimanapun, kita harus menjadi yang pertama untuk mencintai diri kita sendiri tanpa syarat <— yash,,, suka banget dengan kalimat ini. Kadang kita terlalu sibuk mencintai orang lain sampe lupa untuk mencintai diri sendiri dulu 🙂

Tentang sosok pahlawan, saya setuju kalau ada banyak orang-orang yang hanya hadir sesaat di hidup kita tapi memberi banyak manfaat dan pantas disebut pahlawan 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *