Pilpres 2024: Semakin Dekat, Semakin Malas Ikutan Debat
Tanggal 14 Februari 2024 bukan hanya Hari Kasih Sayang (Valentine’s Day) bagi yang (memilih) merayakan. Bagi seluruh rakyat Indonesia, hari ini merupakan Hari Piplres (Pemilihan Presiden).
“Jadi kamu mau milih siapa?”
Pertanyaan bagus. Jujur, sekarang aku malas cerita-cerita ke siapa pun soal ini. Hakku juga untuk tetap merahasiakannya. Kenapa?
Aku kapok. Dulu pernah terlalu jujur dengan pilihanku. Saat pilihanku kemudian melakukan kesalahan, aku sempat kecewa dan mengkritik beliau di Facebook. Seorang teman lama yang melihat langsung nyinyir berkomentar:
“Presiden ELO, tuh.”
Dih, apaan sih? Pikirku sebal. Waktu itu, langsung saja kubalas begini:
“Oh, sekarang elo dah ganti WN dan tinggal di luar negeri, ya? Di negara mana lo sekarang? Selamat, ya!”
Hehe, dia nggak jawab, lho! Aku memang sudah malas berdebat maupun saling sindir soal politik. Membaca debatan sesama orang Indonesia soal tiap paslon di X saja sudah bikin mual. Makin mual bila yang kayak begini sampai bikin orang lebih semangat saling memaki dan musuhan.
Makanya, aku memilih diam saja soal calon yang nanti akan kupilih. Bukan apa-apa. Pada akhirnya akan selalu sama.
Kita akan memilih calon sesuai hati nurani. Kalau yang menang kerjanya benar, kita apresiasi. Kalau kerja mereka salah, wajib kita kritik.
Kalau mereka lantas jadi baperan, lalu mendadak gila kuasa dan berubah jadi tukang main ancam rakyat yang mengkritik mereka? Yah, paling alamat kudeta lagi kayak 1998. Lagian, hari gini udah gak jaman kali, main ancam-ancaman tanpa risiko mendapatkan perlawanan dari rakyat …
R.