Raib?
Apakah kau tengah mencoba raib,
tak tampak, agar sembunyikan aib,
menjauhi yang semula karib?
Lenyapmu begitu tiba-tiba
ibarat supernova di angkasa.
Sekejap, sebelum hampa,
tinggalkan lubang hitam besar menganga
di suatu tempat di alam raya.
Apakah ada yang memburumu,
hingga kau putuskan menghilang dulu?
Aku ingat kisah-kisah terakhirmu itu.
Tenang, semua masih terkunci di benakku.
Kini,
aku hanya bisa menunggu
kabarmu meski tak pasti,
berdoa dalam sunyi
menanti hari
kau akan kembali
untuk mengucapkan tiga kata itu:
“Aku cinta kamu”?
Salah, bukan itu.
Itu tak lagi penting bagiku.
Lalu apa?
Aku hanya butuh mendengar tiga kata ini darimu:
“Aku masih hidup.”
Bagiku, itu sudah cukup.
R.