“SEPATU UNTUK FAIZA”
“Kira-kira yang mana ya, yang bagus?”
“Yang itu aja, Ma.” Faiza menunjuk sepatu merah berhak rendah. “Cocok sama gaun buat ke kawinan besok.”
“Oke, kamu cobain dulu, deh.” Untung ada sepasang, jadi bisa sekalian dicoba dua-duanya.
Faiza menunduk dan – di luar dugaan – menarik lepas kedua tungkai prostetik-nya. Berpasang-pasang mata membeliak terkejut. Penjaga toko sampai menahan napas, namun Mama hanya mendelik pada Faiza.
“Apaan?” Faiza menyahut polos. Dipasangnya sepatu pada kaki palsunya, sebelum memasangkan kakinya kembali. Lalu gadis itu berdiri dan mulai berjalan.
“Muat, Ma. Enak.”
Kelar membayar, ibu dan anak keluar toko, diiringi tatapan heran penjaga toko dan pengunjung lain.
(100 KATA – #FFKAMIS “SEPATU”)