TIGRESS: Hidup Lewat Mata Ayu Meutia, ‘Sang Harimau Betina’
Bagaimana hidup melalui mata ‘Sang Harimau Betina’?
Beruntung saya telah diperkenalkan dengan karya-karya penulis ini, Ayu Meutia. Dari 52 puisi yang ada di debutnya, “Tigress”, agak sulit untuk memilih puisi yang benar-benar saya suka. “Travel-Post Blues” adalah salah satunya.
Mayoritas puisi dalam “Tigress” ditulis dalam Bahasa Inggris. Namun, ada juga yang berbahasa Indonesia. Gaya bahasanya jujur, cenderung blak-blakan – namun masih halus dan bermain dengan imaji.
Bagi penyuka gaya sastra lama, “Tigress” mungkin akan terasa asing bagi Anda. Namun bagi yang tumbuh dengan kultur urban, puisi-puisi ini mungkin akan mengingatkan Anda dengan kisah hidup Anda sendiri.
Ada cinta, patah hati, kecewa, marah, hingga relasi dengan sesama manusia dalam bait-baitnya di sini. Imaji yang digunakan unik, namun tidak rumit. Contoh: saat Ayu menyamakan Jakarta sebagai sosok kota yang ‘maskulin’ dalam “Playboy City”. Bagaimana tidak? Kota ini telah menyedot begitu banyak perhatian.
Di sisi lain, kota ini juga banyak memakan korban – terutama korban perasaan. (Saya tidak sedang bercanda.)
Penasaran dengan ‘auman’ Sang Harimau Betina? Buruan beli buku ini di Gramedia!
R.