Untuk Jiwa-jiwa Kesepian
Selamat datang, wahai kesepian.
Mari kita sambut bersama, kawan.
Kadang dia bukan lawan,
meski hadirnya kerap menyerang berupa peringatan.
Tak perlu selalu bermuram-durja.
Terimalah kesepian ini apa adanya.
Mungkin takkan berlangsung lama.
Anggap saja hanya bertandang sementara.
Cinta?
Ah, mungkin memang belum saatnya.
Sekarang baru kita bersama
mencari yang tercinta di luar sana.
Mungkin tahun depan akan berubah.
Sayang, jangan menyerah!
Kita belum benar-benar kalah,
karena jiwa-jiwa ini tidak pernah benar-benar sudi mengalah
dan Tuhan beserta mereka yang tak mudah puruk oleh lelah!
R.
(Jakarta, 23 Desember 2014)