Untuk Sunyi
Kadang aku mencintai sunyi
ibarat berdiri di balik tembok yang melindungi.
Tak perlu ada yang tersakiti.
Hanya aku dan sunyi.
Kadang sunyi begitu kubenci
ibarat tanya yang menggelisahkan hati:
Kenapa begini?
Yang terdengar hanya suaraku sendiri.
Ah, sunyi…
Sepertinya kita sedang akur sekali.
Di balikmu, aku masih sembunyi
dari pedih yang menggerogoti
sejak dia pergi…
R.
(Jakarta, 15 Desember 2013)