Categories
#catatan-harian #menulis

“6 TIPS ELEGAN BERTEMAN DENGAN LAWAN JENIS”

“6 TIPS BERTEMAN DENGAN LAWAN JENIS” (Dari Mama dan Sahabat-sahabat Beliau)

Saya ingat satu hari penuh kegembiraan bersama Mama dan sahabat-sahabat beliau. (Serius.) Benar-benar random, saya yang tadinya hanya berniat mengantar beliau bertemu mereka terus pamit dan cabut malah diajak ikutan. Makan-makan, nonton film, hingga menerima tantangan menyanyi jazz impromptu di salah satu kafe di ibukota. Pokoknya seru banget.

Tapi, kita nggak akan membahas soal itu di sini. Justru, saya terinspirasi dari cerita-cerita persahabatan mereka yang seru-seru dan cukup langka.

“Ruby, Tante, Om, sama Mama udah temenan dari SD, lho.”

Mungkin ini bukan cerita yang istimewa amat. Cuma, gara-gara kemaren-kemaren sempet ada yang mengaitkan “banyak berteman dengan lawan jenis” dengan “susah dapet jodoh”, rasanya soal ini harus saya angkat.

“Emang cewek ama cowok bisa ya, temenan doang?”

Kenapa enggak? Kenapa untuk berteman dengan tulus aja harus pake mempermasalahkan jenis kelamin segala? Buktinya banyak yang bisa, sampai bertahun-tahun lamanya lagi. Mama dan sahabat-sahabat beliau contoh nyata.

Nahh, dari mereka, ini dia 6 tips elegan berteman dengan lawan jenis:

1. Perlakukan semua teman sebagai manusia sederajat.

Males banget kalo dikit-dikit nganggep cewek yang temenan ama cowok (yang kebetulan dianggap) ganteng pasti diem-diem naksir atau ‘friendzone’ itu dianggep naas.

Kalau emang temenannya tulus, nggak usah parno si A bakalan diem-diem naksir atau khawatir Anda bakalan jadi jatuh cinta sama si B. Jalanin aja dulu. Kalo dikit-dikit “merasa begini-begitu”, sepertinya Anda harus memeriksakan diri dulu. Serius. Ke mana? Mana saya tahu?

2. Kalo di tengah persahabatan kepalang naksir? Silakan milih.

Sama aja kayak sama gebetan yang belum resmi jadi temen. Anda boleh mempertimbangkan banyak hal. Kalo si dia jawab iya, kalo enggak gimana. Mau milih tetap temenan atau udahan juga bisa dibicarakan bersama. Udah pada gede juga, bukan?

3. Kalau mereka yang naksir? Ya, sama juga.

Intinya, harus sama-sama berani jujur dan siap dengan keputusan masing-masing. Yang pasti, kalau sampai salah satu jadi ilfil dan enggan berteman lagi, berarti mereka belum cukup dewasa untuk menerima kenyataan. Anda sendiri juga nggak mau ‘kan, temenan sama orang yang dikit-dikit bikin drama? Capeklah.

Perasaan memang suka nggak pilih tempat, waktu, atau orang. Tapi, harusnya bisa ‘kan, bernalar untuk memilih yang benar? Perasaan juga nggak bisa dipaksa kali.

4. Hargai pasangan masing-masing.

Baik pasangan Anda maupun pasangan teman, jangan sampai ada yang merasa cemburu dan disepelekan. Hindari kebiasaan memanggil teman dengan panggilan ‘sayang’, meskipun niatnya hanya bercanda. Apalagi sudah menikah, jangan sampai Anda lebih memprioritaskan sahabat daripada pasangan.

Ketimbang pasangan cemburu hingga mengeluarkan larangan untuk tetap berteman, kenapa nggak saling kenalin aja pasangan masing-masing? Siapa tahu jadi malah nambah teman dan nggak canggung lagi.

Khawatir pasangan masing-masing malah menyelingkuhi kalian? Aduh, kok pikirannya jelek melulu, sih? Yang penting selama saling awas dan mengingatkan aja, kalau ada batas yang tetap harus diikuti. Intinya, kalo nggak mau disakitin, ya jangan nyakitin.

5. Dilarang curhat soal (keburukan) pasangan ke teman lawan jenis.

Nggak usah sama teman lain jenis, sama yang sejenis aja atau siapa pun juga jangan. Kata orang bijak: “Aib pasangan sebaiknya ditutup serapat mungkin.” (Hmm, kalo KDRT kayaknya lain bahasan, nih.)

Ada yang bilang, potensi selingkuh awalnya dari situ. Seasyik apa pun sahabat, sebisa mungkin jangan sampai melakukan hal ini. Kadang batasan aman memang tetap diperlukan.

6. JANGAN BAPERAN!

Nggak cuma cewek, cowok juga bisa, lho. Kalo nggak, mana mungkin ada cowok ngeluh: “But I’m a nice guy!” saat cintanya ditolak cewek yang cuma ingin jadi temannya? Sama aja dengan cewek yang udah keburu kegeeran sama perhatian cowok, padahal si cowok juga biasa aja.

Bertemanlah tulus, alias nggak pake modus. Baik sama orang yang disuka jangan langsung berharap dia bakalan naksir juga, begitu pula sebaliknya. Kalo dibaikin orang, jangan lantas berharap mereka pasti naksir. Emang susah sih, tapi bukan berarti nggak mungkin, ‘kan?

See? Kata siapa cewek sama cowok nggak bisa temenan doang? Kata siapa juga banyak berteman dengan lawan jenis bikin susah dapet jodoh? Lagipula, seperti kata orang-orang:

“Semua tergantung orangnya juga lagi.”

 

R.

 

By adminruby

Pengajar, penerjemah, penulis, dan pemikir kritis. Jangan mudah baper sama semua tulisannya. Belum tentu sedang membicarakan Anda.

Juga dikenal sebagai RandomRuby di http://www.pikiranrandom.com/ dan GadisSenja di http://www.perjalanansenja.com/. Kontributor Trivia.id (http://trivia.id/@/rubyastari) dan beberapa media digital lain.

2 replies on ““6 TIPS ELEGAN BERTEMAN DENGAN LAWAN JENIS””

Haha, dari kenyataan yang Ada cukup sulit lho, say pernah punya temen yang punya geng, mereka saling gonta ganti pacar lho sesama geng, gitu putus terus jalan sama yang lain. Dan mantapnya geng it jalan terus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *