
#CERITASETELAHBACA – “e … y” Bikin Baca Puisi Berasa Naik Pesawat Ulang-Alik
Lho, kok bisa gitu? Hehe, sesuai janji kepada sang penulis, Mbak Anya alias Gratiagusti Chanaya Rompas, aku mau menulis review buku kumpulan puisinya yang berjudul “e … y”.
Pertama, “e … y” itu apa, sih? Kamu yang Gen-X atau Gen-Z penggemar ‘dunia malam’ dalam kehidupan urban – termasuk di kota Jakarta – mungkin akan langsung paham. Yang belum, baca dulu buku ini.
Bagi yang masa remaja dan usia 20-an-nya lebih banyak dihabiskan di sekolah / kampus, perpus, kafe, mall, hingga rumah … “e … y” mungkin terasa banyak chaos-nya. Gimana enggak? Dunia malam yang penuh hingar-bingar musik dan kerlap-kerlip lampu disko mungkin terasa asing bagi mereka.
Tidak semuanya dalam buku ini ditulis dalam gaya konvensional puisi pada umumnya. Itu tuh, yang berima macam “a-a-a-a” atau “a-b-a-b” – dengan satu bait minimal tiga atau empat baris. Ada yang lebih mirip prosa, bahkan sampai ada yang tak berima. Bahkan, ada yang lebih mirip skrip iklan atau film. (Apalagi, Mbak Anya pernah berprofesi sebagai copywriter.)
Tema dalam buku “e … y” ini juga macam-macam. Garis besarnya sih, tetap sama, yaitu kehidupan urban yang meriah. Keruwetan tiap sudut kota yang seakan siap ‘membanting’ kita dari satu realita ke realita lainnya. Begitu berlapis-lapis, meski tak selalu ‘legit’. Ada yang tentang dunia malam, isu sosial, kesehatan mental, drama keluarga, hingga … kekerasan seksual. Mbak Anya dengan berani dan blak-blakan mengulas realita yang seringkali masih dihindari banyak orang untuk dibahas secara terbuka.
Jika disuruh memilih tulisan Mbak Anya paling favorit di sini, coba baca “ExtraEasy”, deh. Kamu yang suka horor, fantasi gelap, bercampur komedi aneh mungkin akan terkikik-kikik geli. Apalagi kalau melihat puisi ini (hah, puisi?) dibawakan secara live – yang pastinya membutuhkan bala bantuan.
R.