Categories
#catatan-harian #menulis

“Perangi Gagal Jantung Bersama BPJS Kesehatan dan Novartis”

Apa yang ada di benak Anda saat membaca fakta di bawah ini?

“80% penyakit tidak menular (termasuk gagal jantung) disebabkan oleh pilihan gaya hidup yang tidak sehat.”

Mungkin Anda sudah terlalu sering mendengarnya, baik saat membaca majalah kesehatan dan gaya hidup atau artikel kesehatan online. Mungkin juga, Anda kenal seseorang yang menderita gagal jantung, sehingga aktifitas mereka jadi sangat terbatas.

Sabtu kemarin (29/06/2017), saya termasuk salah satu blogger yang beruntung diundang ke acara pengenalan produk Novartis di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, menjelang waktu makan siang. Hadirnya Profesor Bambang Budi Siswanto, MD, profesor dalam bidang pengobatan kardiovaskular, Profesor David Sim dari National Heart Centre di Singapore, Ibu Lily dari BPJS Kesehatan, dan Milan Paleja selaku General Manager Pharma, President Director Novartis Indonesia, semakin menyadarkan kita mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh – terutama jantung.

Acara ini berawal dari video animasi mengenai seorang nenek yang selalu tampak lelah sehingga tidak bisa lagi mengajak anjingnya jalan-jalan. Sang cucu (narator) kemudian bercerita bahwa setelah neneknya mulai mengonsumsi produk Novartis, kesehatannya perlahan membaik.

Ada juga video kisah nyata seorang guru perokok bernama Syahrudi yang waktu itu berusia 47 tahun. Saat akhirnya divonis menderita gagal jantung, mau tidak mau seluruh hidupnya harus berubah. Tidak ada lagi acara hiking, makan-makan enak, hingga merokok pun harus berhenti total.

Gagal jantung adalah kondisi kesehatan serius, yaitu saat jantung tidak bisa lagi memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh. Otot-otot jantung yang melemah membuat pasokan oksigen yang berasal dari dalam darah tidak tersebar dengan sempurna. Akibatnya, tubuh pun mudah lelah.

Sayangnya, masih banyak orang Indonesia yang salah kaprah soal gagal jantung. Kebanyakan baru memeriksakan diri ke dokter setelah merasakan gejala serius…atau saat sudah parah sekali. Selain itu, sekalinya seseorang divonis menderita gagal jantung oleh dokter, berarti selamanya dia akan tergantung sama obat.

Ibu Lily juga menyarankan agar mengikuti tahapan CERDIK, yaitu:

– Cek kesehatan secara berkala.

– Enyahkan asap rokok.

– Rajin aktifitas fisik.

– Diet sehat.

– Kalori seimbang.

Milan Paleja juga hadir untuk mengenalkan produk Novartis kepada masyarakat. Namun, apa pun obatnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jantung tetap harus jadi yang utama.

Semoga dengan adanya Novartis, perang melawan gagal jantung dapat dimenangkan. Masa depan Indonesia sudah sangat terancam karenanya.

By adminruby

Pengajar, penerjemah, penulis, dan pemikir kritis. Jangan mudah baper sama semua tulisannya. Belum tentu sedang membicarakan Anda.

Juga dikenal sebagai RandomRuby di http://www.pikiranrandom.com/ dan GadisSenja di http://www.perjalanansenja.com/. Kontributor Trivia.id (http://trivia.id/@/rubyastari) dan beberapa media digital lain.

7 replies on ““Perangi Gagal Jantung Bersama BPJS Kesehatan dan Novartis””

Kayak yang udah disarankan sama dokter: regular checkup (meskipun lagi nggak merasa sakit), rajin baca artikel medis (sekarang yang ngepop dan mudah dimengerti orang awam banyak), sama rajin menjaga kesehatan tubuh sendiri. Kalo udah divonis gagal jantung ya, vonis seumur hidup itu. (Sesuai isi seminar hari itu yang tercantum di entri ini.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *