Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Racun

Racun

Enggan aku

tetap di lingkungan itu

penuh tuntut

dan cela tak patut

sebab sempurna bukanlah aku

Ini bukan lemahku

namun dayaku untuk berlalu

dari racun ciptaanmu

Selamat mencari penggantiku

untuk mengisi kekosongan itu…

R.

Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Diam

Diam

Kadang kau terlalu banyak cakap

sampai tergagap

saat harus menyimak

jujur yang membuat sesak

Perhatikan

roman kelelahan

yang hanya kau artikan

kemalasan dan banyak alasan

Diam!

Tuntutanmu kelewatan

Bila terus begini

tunggu hari kau ditinggal pergi…

…kecuali,

kau memang tahan sendiri…

R.

Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Gertak

Gertak

Kujawab gertakmu

setelah kau anggap aku tak cukup

bahkan setelah semua usahaku

Tiada yag abadi

Tak bisa dihindari

meski bagimu aku bodoh sekali

Aku bukan anak kemarin sore

Ulahmu jelas sekali

Kutahu, itu eksploitasi

Salahmu mengira

aku akan selalu bersedia

meski dengan pasokan seadanya

beroperasi pada jam-jam buta

Maaf, aku sudah lelah

namun tiada sesal buatmu marah

Sudah terlalu lama kucoba terbuka

Aku butuh lebih dari yang kau kira

Tidak ada perjanjian

Mari kita akhiri saja

Sekali lagi memaksa

aku bisa murka

Aku pergi saja

Aku layak dapat lebih banyak …

R.

Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Kunjungan

Kunjungan

Aku datang kembali

‘tuk bersihkan hati

Sambutlah aku

lebih ramah dan tanpa ragu

Berdoalah…

Semoga ini bukan kunjungan terakhirku…

Salam,

Ramadan

R.

Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Penggila Drama

Penggila Drama

Seharusnya kalian audisi saja

Banyak sinetron di layar kaca

Tak perlu pura-pura

Jadi diri sendiri dan apa adanya

Banyak cara mencari perhatian

dari wajar hingga berlebihan

Ada yang gila penghargaan

sampai kejam atau jadi anak kecil ngambekan

Silakan audisi

biar muncul di TV

Jangan di sini

mengganggu dan menyakiti

memaksa semua harus mengerti

Memangnya kalian ini siapa, sih?

Ingin selalu dianggap benar?

Yang ada, penonton bubar

Senang bersikap culas dan kasar,

bahkan hingga barbar?

Sudah, main saja di film drama

Bikin berisik dunia saja

Sebagai penonton, saya bosan luar biasa

Plotnya selalu sama

Lebih baik saya pulang

Macam kalian terlalu memuakkan!

R.

Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Tabir

Tabir

Foto:
https://unsplash.com/photos/3fppWGXoNWU (Rene Bohmer)

Banyak tabir di setiap wajah

Tak perlu pikir

Usahlah gundah

Ada sindir di balik senyum ramah

Tiada guna berbalas

Hanya bikin lelah dan malas

Banyak tabir untuk buatmu kalah

Sosok sempurna, nihil cela

Sembunyi cacat, rapi adanya

Gemar menghujat, mudah menghina

sesama tapi yang dianggap beda

direndahkan sedemikian rupa

demi tampak jaya

bebas merdeka

Sungguh jumawa

Tunggulah tabir terkuak

saat topeng sempurna mulai retak

Mereka akan berhenti tertawa

Aib terbuka, tak lagi jaya

Jatuhlah mereka

ke dalam hina yang sama

atau malah lebih tercela…

R.

Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Memunculkan Si Jahanam

Memunculkan Si Jahanam

Suatu hari nanti,

semua akan diketahui

Dia akan tertangkap

terhukum dengan layak

Suatu hari nanti,

senyum palsunya takkan berguna lagi

Penggemarnya akan muak setengah mati

Tak semua orang akan bodoh selalu

selama mau melihat lebih jauh

Suatu hari nanti,

semua topengnya akan luruh

dan sosoknya akan jadi cemooh

Sudah ada beberapa

yang lebih dekat mengenalnya

Lebih baik?

Tidak

Suatu hari nanti,

kata-kata manisnya akan berubah pahit

keburukannya semakin menguasai

Sang jahanam akan dimunculkan

Segera, tiada lagi tempatnya melarikan diri

Dia sudah ditemukan

Nasibnya selesai

Untuk sekarang,

kita harus tetap tenang

agar dia tak bisa permainkan perasaan

Biarlah kita tampak bodoh di matanya

hingga saat dia kehilangan semua

termasuk kendali dirinya

Dia mungkin dapat menipu dunia yang buta

seakan dia lebih baik di mata semua

Suatu saat nanti, segera,

panggung takkan lagi miliknya

Semua aibnya akan terbuka

demi keadilan bagi semua korbannya

Munculkanlah si jahanam

beserta keburukannya yang nyata.

R.

Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Polusi Opini

Polusi Opini

Kau begini

Aku begitu

Menurutku A

B bagimu

Kita saling beropini

Sekalian sebar polusi

Tiada yang setuju

Semua punya mau

Enggan mengalah

Maunya marah

Padahal, belum tentu dapat apa-apa

Ah, sudahlah…

R.

Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Monster Bermulut Manis

Monster Bermulut Manis

Aku pernah bertemu monster

yang bermulut manis

sangat meyakinkan

seakan kami punya hubungan

Monster ini tidak menakutkan

Bahkan, dia sangat tampan

Namun, ada yang terasa mengancam

semakin kamu mengenalnya

Hanya soal waktu,

sebelum dia gunakan rupa bagai senjata

selihai pawang ular

demi dapatkan dirimu di ruang eksekusinya

Bagaimana aku bebas?

Campuran permainan pikiran

sebelum akhirnya ditinggalkan

Seharusnya aku lebih waspada

Aku lolos darinya dan bertahan

Hanya itu yang harus kulakukan

Banyak luka trauma

Sebaiknya tak kutunjukkan semua

Anggaplah aku baik-baik saja

masih hidup dan bernapas

Satu masalah

yang masih buatku cemas

Monster itu telah mainkan semua kartu

dan ucapkan semua kata manis itu

Lain kali, saat bertemu sosok baru

namun dengan mulut manis yang sama,

bagaimana aku akan percaya

bahwa dia sebaik-baiknya lelaki?

Akan aman tidak, ya?

Bagaimana cara mencari tahu

bahwa dia bukan monster bermulut manis

yang akan siap melemparku ke ruang eksekusi?

R.

Categories
#catatan-harian #menulis #puisi

Tidak Aman?

Tidak Aman?

Aku bukan hewan

yang harus dalam kurungan

atau keluar dengan tali kekang

dengan kamu sebagai sang tuan

Katamu, di luar tidak aman

Sosok sepertiku rawan diserang

apalagi sendirian

Salahku?

Bukan

Salah mereka yang kelewatan

Norak, seperti tak pernah lihat perempuan

padahal tak sudi dianggap binatang

Tidak aman?

Bukan salah siapa pun yang keluar sendirian

Anjing saja masih pilih-pilih makanan

Kenapa yang (merasa) lebih berakal tidak bisa tahan?

R.