Puasa nggak puasa, mereka selalu ada. Sial memang. Mulai dari sekadar kasih komentar jelek, menghina, hingga yang asli gak nyambung dengan yang lagi dibahas di postingan. Tujuannya?
Ya, bikin rame aja. Mungkin para internet troll itu kurang kerjaan (atau malah enggak punya kerjaan.) Mungkin mereka sadar kalo di dunia nyata, mereka sebenernya bukan siapa-siapa maupun apa-apa.
Bisa jadi internet troll ibarat macan ompong di dunia nyata. Hanya bernyali di dunia maya, tapi bungkam 1000 bahasa di dunia nyata. Makanya, inilah tiga (3) alasan saya sekarang sudah ogah meladeni internet troll:
- Buang-buang waktu, tenaga, dan kewarasan diri sendiri.
Apa yang bisa didapat dari para internet troll dari melecehkan user lain di dunia maya? Rasa puas karena telah berhasil bikin orang lain kesal, merasa terganggu, hingga tidak tenang. Setidaknya, meski sementara, mereka bisa menikmati ilusi perasaan berkuasa.
Terus Anda dapat apa dari hanya meladeni mereka? Rasa marah, waktu yang terbuang percuma? Terganggunya kegiatan lain Anda di dunia nyata?
Yang pasti, lebih banyak ruginya. Paling parah, Anda malah juga bisa ikutan gila. Nggak mau, ‘kan?
Memang benar, ada kalanya yang waras sebaiknya mengalah…
- Internet troll sering sok berahasia.
Kalo diperhatiin, internet troll kebanyakan nggak berani pakai akun asli. Iyalah, mana mau mereka balas diincar sama korban pakai UU ITE.
Kalo pun pake akun asli, biasanya akunnya mereka set jadi private. Alasannya sih, biar akun mereka nggak gantian diserang netizen lain sesudah mereka bebas ‘nyampah’ di akun orang lain, tanpa rasa bersalah pula. Boleh saja bilang mereka curang.
Buat internet troll, itu namanya cari aman.
Jadi, ngapain pula terus nanggepin mereka, apalagi sampai buang-buang waktu berharga Anda? Mau report mereka juga percuma, karena mereka bisa ganti akun kapan saja. (Bahkan, kalo emang asli kurang kerjaan atau gak punya kehidupan lain yang lebih menyenangkan di dunia nyata, mereka bisa punya akun ganda di berbagai platform.)
Solusinya? Tinggal blokir terus-terusan kalo perlu.
- Internet troll rata-rata hanya ingin pansos (panjat sosial).
Banyak cara kilat buat jadi terkenal, tapi mereka lebih sering memilih yang negatif. Gak hanya asal kasih komen negatif di laman orang lain.
Kadang mereka juga sengaja bikin status kontroversial di media sosial. Tujuannya tentu saja hanya untuk caper (cari perhatian). Semakin banyak komentar berupa cacian yang mampir di laman mereka, jadinya semakin viral, deh.
Bahkan, mereka bakalan tambah senang bila konten sampah mereka sampai di-reshare / retweet / reupload. Intinya, mereka makin banyak dikenal tanpa perlu bersusah payah.
Nah, kalo udah gini, yang rugi siapa? Belum tentu juga mereka. Yah, setidaknya mereka nggak merasa. ‘Kan tujuan utama mereka hanya minta perhatian di dunia maya, berhubung di dunia nyata mungkin mereka merasa dianggap bukan siapa-siapa. Gak penting.
Makanya, sekarang saya sudah malas meladeni internet troll. Lebih baik cari kegiatan lain saja yang jauh lebih penting dan bermanfaat.
Lagipula, saya sibuk.
R.