
Bukan (Selalu) Dendam
Setiap salah jangan dianggap lumrah.
Bukan wajar, hingga korban diminta sabar.
Lelah diharap mengalah,
sementara yang salah makin kurang ajar.
Terlalu dangkal kau menyebutnya dendam.
Tidak bila sudah terlalu banyak.
Lama-lama korban pasti muak.
Jangan beri peluang.
Pelecehan tak boleh dibiarkan.
Jangan curang,
masih merasa berhak atas kebaikan,
sesudah korban terus kau hina-hina
sedemikian rupa.
Silakan.
Sebut ini dendam,
tapi mereka berhak atas keadilan,
sementara macam kau melenggang pongah,
lebih menjijikan daripada muntah!
R.