PERENUNGAN DI PERJALANAN
Maaf, aku sudah lama tidak menulis di sini. Aku akan berusaha lebih rajin lagi, meskipun akhir-akhir ini sangat sulit.
Sebelumnya, mengapa aku hampir tidak pernah lagi menulis di sini? Pertama, aku sibuk sekali. Sejak kantorku pindah ke Jakarta Timur, aku agak kesulitan membagi waktuku. Pekerjaan fulltime-ku sebagai guru Bahasa Inggris sangat menyita waktu, belum lagi jarak yang sangat jauh dari rumahku di Jakarta Selatan. Bayangkan, aku harus naik bus Trans-Jakarta, LRT, dan Gojek untuk ke sana selama sekitar dua hingga tiga jam. Begitu pula saat pulang. Tak jarang aku ketiduran di perjalanan.
Kedua, aku masih punya pekerjaan sampingan sebagai penulis lepas. Faktanya, banyak sekali kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat. Harga-harga kebutuhan pokok hidup kian melonjak. Biaya ongkos transportasiku sehari-hari juga tidak bisa dibilang murah.
Mana pemerintah ingin menaikkan ongkos transportasi public, tapi malah ingin mensubsidi mobil-mobil listrik dan hibrida milik orang-orang kaya. Bukankah itu sungguh gila?
Ketiga, maaf. Akhir-akhir ini aku lebih banyak aktif di Instagram (IG) @rubyastari . Apalagi, aku juga tengah menyuarakan anti genosida yang kian terjadi di tanah Palestina selama 76 tahun terakhir. Selain itu, banyak sekali tantangan menulis selama 30 hari yang ada di Instagram. Bohong bila aku bilang aku tidak tergoda untuk ikutan.
Sekali lagi, maaf bila aku sudah terlalu lama mengabaikan tempat ini. Agar tidak jadi mubazir, aku akan mulai lebih rajin mengisinya lagi.
R.