Categories
#catatan-harian #lomba #menulis #tips

Bekerja Fulltime Sekaligus Freelance? Ini 7 Tips Untukmu, Seperti #MoneySmartMenginspirasi

Bekerja Fulltime Sekaligus Freelance? Ini 7 Tips Untukmu, Seperti #MoneySmartMenginspirasi

Merasa gajimu di kantor kurang? Biasanya banyak yang mencari solusi berupa kerja freelance. Ya, bekerja freelance sambil terus melakukan yang fulltime banyak dilakoni pekerja muda saat ini. Apalagi, era digital semakin mempermudah pekerja untuk menjalankan keduanya.

Sekilas mungkin terdengar gampang. Apalagi, banyak motivasi lain yang melatari keputusanmu untuk menjalankan kedua pekerjaan ini. Mulai dari membayar utang, ‘balas dendam’ setelah kena masalah finansial, hingga ingin menabung lebih banyak atau berinvestasi.

Namun, bagaimana bila kamu kewalahan mengatur waktu dan tenaga? Apalagi, kerja fulltime sudah menuntut 8 jam waktumu dalam sehari. Belum lagi kalau pulang-pergi, saat kamu harus berhadapan dengan kemacetan di jalan raya. Alamat waktu istirahatmu berkurang, padahal niatmu hanya ingin menambah penghasilan.

Main Siasat dengan 7 Kiat

Nah, agar pekerjaan fulltime maupun freelance kamu lancar jaya, kamu harus bisa main siasat dengan 7 kiat di bawah ini. Tidak hanya soal manajemen waktu, kamu juga membutuhkan manajemen tenaga. Yang pasti, harus atur keuanganmu dengan cerdas. Jadi, inilah 7 kiat itu biar tidak keteteran:

  1. Saat di kantor, jangan pikirkan kerjaan freelance.

Cara ini tidak hanya menghindarkanmu dari kemungkinan dipecat bila ketahuan. (Iyalah, lagi di kantor masa ngerjain yang lain?) Selain itu, kamu juga bisa lebih fokus menyelesaikan pekerjaan kantor. Bahkan, lama-lama kamu mungkin akan terbiasa menyelesaikan semuanya secepat mungkin. Jadi bisa teng-go, deh!

Tentu saja, kamu harus mengurangi bergosip saat kerja, karena harus konsentrasi penuh agar bisa cepat pulang. Nah, di situ kamu boleh mulai melirik pekerjaan freelance-mu.

  • Ambillah pekerjaan freelance yang tidak mengganggu jam kantor.

Jangan sampai capekmu dobel gara-gara harus menyelesaikan pekerjaan kantor – dan freelance secara colongan – di saat yang sama. Kamu bisa sedikit menyicil pekerjaan freelance di pagi hari sebelum ke kantor dan sesudah jam kantor. Bahkan, bila weekend tidak ke mana-mana, kamu juga bisa melakukannya di rumah.

Bahkan, lebih baik lagi bila pekerjaan freelance kamu hanya bisa dilakukan saat weekend. Contoh: menjadi event atau party organiser, guru les, freelance writer, hingga translator.

  • Pilih kerjaan freelance yang bisa dilakukan secara online.

Nah, sekarang ‘kan, banyak tuh, content agency yang mencari pekerja freelance. Kamu bisa melamar sebagai penulis, translator, dan bahkan hingga desainer freelance. Waktu kerjanya pun bisa disesuaikan. Kamu bisa mengerjakan semuanya secara remote, alias tidak perlu datang ke kantor.

Kamu juga bisa memanfaatkan platform digital untuk pekerja freelance. Ada juga media digital yang menerima karya tulis dari penulis freelance. Pokoknya, coba semua yang mungkin. Tapi ingat, kamu harus bisa mengatur waktu dan tenaga, ya.

  • Rajin ikut lomba (terutama bagi yang berprofesi sebagai penulis atau blogger).

Mungkin ini hanya untung-untungan, tapi kenapa tidak dicoba? Apalagi bila kamu termasuk masih bisa produktif dalam menulis. Bila memenangkan hadiah uang, isi tabunganmu juga akan bertambah. Syukur-syukur bila ada yang hadiahnya setengah gajimu per bulan.

Selain itu, kamu juga otomatis menyebarkan portofolio kamu. Siapa tahu, semakin banyak klien yang akan mengincar jasa freelance kamu.

  • Bikin business plan dan jadwal untuk pengingat.

Nah, karena juggle dua pekerjaan sekaligus, ada kalanya kamu kelelahan hingga sulit mengingat semuanya. Selain bikin business plan yang jelas (termasuk target), jangan lupa susun jadwal untuk pengingat. Kamu bisa gunakan kertas post-it warna-warni untuk membedakan target pekerjaan fulltime dengan yang freelance.

Cara ini juga bisa mencegahmu salah mengirim email. Mungkin atasanmu di kantor tidak keberatan bila tahu kamu juga punya usaha sampingan. Tapi, alangkah fatalnya bila kamu sampai salah mengirim email – apalagi bila dua perusahaan tempatmu bekerja (untuk fulltime dan freelance) adalah saingan!

  • Jangan kemaruk ingin ambil semuanya.

Ada kalanya, kantormu sedang sepi pekerjaan, sementara order freelance membludak. Begitu pula sebaliknya. Order freelance sedang sepi, sementara kantor tempatmu bekerja lagi sibuk-sibuknya.

Namun, ada kalanya dua-duanya sedang sibuk. Nah, buat yang tidak hati-hati, kamu bisa terjebak menjadi kemaruk. Apalagi bila saat itu kamu sedang (merasa) butuh lebih banyak uang.

Nah, di sinilah kamu harus mengatur waktu dan tenagamu sendiri dengan cermat. Jangan sampai malah keteteran sehingga mengganggu jadwal dua pekerjaanmu. Selain itu, jangan juga mengorbankan waktu istirahatmu sehingga jatuh sakit. ‘Kan sayang, bila buntutnya harus mengeluarkan uang untuk berobat ke dokter?

  • Pisahkan akun rekening untuk dua penghasilan berbeda.

Ini mungkin strategi yang sudah sering kamu dengar dalam tips keuangan. Kamu dapat mengetahui jumlah penghasilan freelance yang kamu dapat dan tidak akan tercampur dengan gaji bulanan. Ini juga berlaku bila kamu punya tujuan keuangan berbeda dengan dua penghasilan tersebut.

Misalnya: gaji bulanan untuk pengeluaran sehari-hari, sementara yang freelance untuk cadangan atau investasi bisnis.

Praktikkan tujuh (7) tips keuangan ini demi keamanan finansial kamu. Jangan lupa satu hal lagi yang paling penting: jangan boros. Jebakan yang satu ini paling mudah menyerang kamu yang merasa sudah punya cukup banyak uang. Seperti #SmartMoneyMenginspirasi , jangan sampai lupa diri.

R.

Categories
#catatan-harian #lomba #puisi

Setia?

Setia?

Setiamu, wahai istri

bakal surgawi

Tiada tuntut maupun tanya

Tinggal terima

harus dengan sukacita

Narkoba mengubah semua

Suami gelap mata

namun istri masih dituntut harus setia

membela martabat keluarga

meski haram adanya

Istri berakhir di penjara

berpisah dengan anak-anaknya

Sementara,

suami di luar sana

entah di mana

namun telah mendua hatinya

Setia?

Surga apanya?

Hanya neraka dunia

menuruti suami bedebah

Akhirnya, suami juga terpenjara

akibat narkoba

Ada syukur di hati terluka

dan istri yang berhenti setia

Untuk apa?

Percuma,

bila khianat balasannya…

R.

Categories
#catatan-harian #lomba #menulis

Resolusi Traveling 2019 Saya: Ingin Mengunjungi Semarang

Resolusi Traveling 2019 Saya: Ingin Mengunjungi Semarang

Resolusi Traveling 2019? Jujur, saya tidak pernah serius menyusun rencana traveling. Bila kebetulan sedang ada biaya dan waktu, barulah saya bergerak. Biasanya, bila bukan traveling sendiri, saya akan pergi bersama keluarga atau sahabat dekat. Intinya, orang-orang yang paling saya percaya dan membuat saya merasa aman.

Bila traveling tidak sedang dalam rangka liburan, biasanya saya pergi untuk memenuhi undangan acara tertentu. Misalnya: acara kumpul penulis dalam komunitas. Alasan lain adalah ingin mengunjungi sahabat atau keluarga yang tinggal di kota atau negara lain.

Lalu, bagamana Resolusi Traveling 2019 saya kali ini? Tadinya saya ingin kembali ke Sydney, namun tidak yakin ada RedDoorz yang bisa saya andalkan selama liburan. Saya mungkin akan merepotkan sahabat lagi dengan menginap di rumah mereka, meskipun mungkin mereka akan bilang tidak keberatan.

Hmm, enaknya ke luar negeri lagi atau ke luar kota dulu saja, ya? Mungkin untuk Resolusi Tahun 2019 kali ini, saya akan memilih kota Semarang sebagai destinasi wisata. Pertama, saya punya sahabat yang sekarang tinggal di sana sejak menikah dan punya anak. Hanya sesekali kami dapat berjumpa, itu pun dia yang lebih sering ke Jakarta.

Alasan kedua, setiap kali ingin ke sana, entah kenapa rencana saya selalu batal. Mungkin karena memang belum jodoh kali, ya. Terakhir kali, seorang teman yang menikah di sana mengundang saya untuk datang, namun detik-detik terakhir saya malah berhalangan hadir.

Kata sahabat saya, Semarang punya banyak tempat wisata yang seru. Contohnya, ada Ayana Gedong Songo di Krajan, Banyukuning, Bandungan, yang tempatnya Instagrammable banget. Saya ingin menggunakan bubble tent, balon udara, hingga merasakan duduk di tengah kolam.

Berhubung Ayana Gedong Songo jauh dari pusat kota Semarang, sekalian refreshing. Sebagai mahluk ibukota, saya perlu dong, menjauh sementara dari hingar-bingar Jakarta.

Saya juga penasaran dengan Pondok Kopi Umbul Sidomukti. Terletak di kaki Gunung Ungaran (wah, ini lokasi rumah keluarga suami sahabat saya), saya ingin merasakan pengalaman ngopi di area terbuka yang adem.

Lalu, satu lokasi lagi di Ungaran yang ingin saya jajal adalah Watu Gunung. Terletak di Desa Lerep, Ungaran Barat, ada kolam pemandian dengan pemandangan Ungaran yang hijau dan sejuk di mata. Buat saya yang mudah stres karena kesibukan kerja yang seakan tiada habisnya di Jakarta, kabur sejenak ke sini kayaknya oke juga.

Masih banyak tempat-tempat wisata di Semarang yang ingin saya kunjungi, tapi bisa tidak habis-habis kalau dibahas semuanya di tulisan ini. Yang pasti, saya akan memilih naik kereta api untuk pergi ke Semarang. Selain lebih murah, saya juga tidak ingin terburu-buru dan menikmati perjalanan.

Lalu, di Semarang nanti akan menginap di mana?

Karena rencananya adalah Resolusi Traveling 2019 untuk diri sendiri, kali ini saya tidak mau merepotkan sahabat. Lagipula, lebih enak menginap sendiri dan bepergian sesuka hati tanpa merepotkan yang punya rumah. Untuk itu, saya akan memilih untuk menginap di RedDoorz.

Saya bersyukur RedDoorz tersebar di banyak lokasi di Indonesia. Di Semarang, saya bisa menemukan hotel RedDoorz di banyak tempat. Ada yang di Kota Lama, RedDoorz Plus di dekat Universitas Diponegoro, dekat Sam Poo Kong, dekat Java Mall hingga di Sultan Agung. Pokoknya, nuansa merah-putih yang menjadi logo mereka tidak akan mudah terlewat, deh.

Meskipun belum pernah sekali pun menginap di RedDoorz, saya sudah mendapatkan rekomendasi dari berbagai artikel yang saya lihat secara online. Dari fotonya tampak meyakinkan. Kamar tampak bersih terawat, hingga ke linen. Itu baru satu dari 6 guarantee services yang bisa didapatkan bila menginap di sana.

Lalu, bagaimana dengan yang lima lagi? Memang, meskipun kemungkinan besar saya akan lebih banyak jalan-jalan di luar ketimbang mendekam di kamar hotel, saya tetap membutuhkan kamar yang nyaman. Meskipun harga terjangkau, RedDoorz tidak akan membiarkan kamar mandinya kotor dan tampak mengerikan.

Servis lain yang menyenangkan termasuk perlengkapan mandi untuk tamu yang menginap. Bukannya saya tidak mau membawa shampo, sabun, dan pasta gigi sendiri, ya. Tapi, bisa saja tiba-tiba saya kehabisan di tengah jalan atau tanpa sengaja tertinggal. Daripada jauh-jauh belanja lagi, kamar hotel RedDoorz sudah menyediakannya.

Untuk menghemat konsumsi air minum, air mineral selalu tersedia di RedDoorz. Saya tinggal berbekal tumbler dan mengisinya sebelum bepergian. Saya juga bisa langsung membawanya bila air mineral berada dalam kemasan botol plastik. Jadi, saya tinggal memesan makanan saat bertualang kuliner selama di Semarang. Lagipula, minum air putih jauh lebih menyehatkan, bukan? Sehat di badan sekaligus hemat di pengeluaran.

Malam setiap kali habis berjalan-jalan mungkin bikin saya memilih untuk tetap berada di kamar hotel. Agar tidak kekurangan hiburan, ada televisi yang bisa saya tonton. Bila bosan, RedDoorz juga menyediakan koneksi wifi gratis. Jadi, saya masih bisa online meskipun sedang liburan. Hitung-hitung posting foto-foto hasil liburan ke akun media sosial saya, meskipun mungkin bagi beberapa orang telat.

Apakah saya akan berhasil memenuhi Resolusi Liburan 2019 ini dengan pergi ke Semarang? Semoga saja bisa, karena selain memang sedang membutuhkan istirahat, saya ingin berjumpa dengan sahabat sekaligus mencari ide tulisan yang menarik di blog saya.

Yang pasti, dengan menginap di RedDoorz, traveling jadi terasa lebih nyaman dan menyenangkan. Bisa jadi saya akan semakin ketagihan untuk traveling lagi sesudahnya.

Categories
#catatan-harian #lomba #menulis

Perjalanan Saya Sebagai Narablog pada Era Digital

Jika ada yang bertanya mengenai pengalaman saya menjadi seorang narablog atau blogger, ceritanya panjang. Yang pasti, saya mengawalinya saat kuliah di tahun 2000. Waktu itu, blog pertama saya ada di dalam sebuah website berbahasa Inggris. Saya juga menulisnya dalam bahasa Inggris.

Seperti halnya mahasiswi, blog saya awalnya hanya berisi curhatan khas anak kampus. Biasa, cerita hidup saya dan orang-orang di sekitar saya. Ya, soal keluarga, kuliah, teman-teman, sosok lelaki yang saya taksir, hingga tentang pandangan hidup saya sendiri.

Selepas lulus kuliah dan mulai bekerja, saya baru menyadari fungsi dan manfaat lain dari menjadi seorang narablog. Pertama, saya sadar bahwa seharusnya saya tidak secara utuh memperlakukan blog saya sebagai ‘buku harian digital’ yang malah dapat dibaca dan dikomentari oleh semua orang.

Yah, kurang lebih seperti banyak netizen yang hobi curhat atau memaki di media sosial mereka, hehehe.

Secara perlahan, saya mulai sedikit mengubah gaya dan tema penulisan saya kadang-kadang. Makanya, ini yang bikin banyak orang membedakan profesi blogger dengan seorang content writer. Bila seorang blogger masih lebih banyak memasukkan unsur diri mereka ke dalam cerita, maka content writer berbeda.

Seorang content writer bisa menulis tentang review produk, film, buku, atau bahkan resto dan lokasi nge-hits lainnya. Apa bedanya dengan narablog?  Menurut pengamatan awam saya, mereka lebih mengandalkan narasumber selain diri mereka agar lebih objektif.

Kurang-lebih, seperti jurnalis – tapi lebih seperti citizen journalist. Tapi, yang saya tulis barusan hanyalah segelintir dari banyak contoh yang ada. Selanjutnya, kalau mau jadi blogger, content writer, atau malah keduanya juga terserah. Tidak perlu saling membatasi diri bila memang suka dan bisa melakukan keduanya.

Intinya, saya percaya bahwa content writer dan narablog punya rezeki mereka masing-masing. Tidak perlu ada yang merasa iri atau tersaingi.

Momen-momen Spesial Saya Saat Nge-Blog:

Saat membahas momen-momen spesial nge-blog, pasti langsung banyak yang mengaitkannya dengan kemenangan saat ikut lomba menulis blog. Jujur, saya tidak pernah menolak rezeki seperti itu. Kebetulan, saya memang juga suka mengikuti lomba menulis blog maupun yang lain.

Bisa dibilang, saya termasuk pecandu writing challenge. Sebagai seorang narablog, saya sudah pernah memenuhi berbagai tantangan menulis. Mulai dari blog tentang opini, fiksimini, cerpen, puisi, hingga review produk. Kadang ada yang berhadiah uang, voucher, hingga sekadar acknowledgment.

Mungkin kesannya saya tidak punya gaya menulis yang tetap atau ciri khas. Padahal, saya masih tetap berusaha konsisten. Misalnya: saya tidak akan berusaha selalu memakai bahasa gaul kekinian bila memang tidak nyaman. Untuk apa memaksakan diri? Pembaca juga cerdas-cerdas, kok.

Selain itu, saya juga tidak akan memaksakan diri mengikuti lomba blog dengan produk yang saya tidak kenal dan tidak pernah pakai. Saya bahkan tidak mau berbohong, bahkan meskipun hadiah lombanya sangat menggiurkan, seperti uang jutaan rupiah, voucher, hingga produk gadget incaran saya.

Beberapa momen spesial saya saat nge-blog tidak selalu berkaitan dengan menang, dapat uang, atau belanja dengan voucher pemberian. Membaca komentar-komentar seru dari para pembaca, hingga pernah mendapatkan klien juga momen-momen spesial saat nge-blog.

Hingga kini, sebisa mungkin saya masih terus menyempatkan menulis blog. Selain sebagai latihan, saya memang menyukainya. Saya juga banyak belajar dari para rekan blogger yang saya kenal agar kemampuan saya tidak mandek di situ-situ saja. Pada kenyataannya, semua orang memang harus berkembang.

Harapan Saya Sebagai Narablog atau Blogger di Tahun 2019:

Sumber foto: Steve Johnson via Unsplash.com

Di awal bulan Januari 2019 ini, saya memutuskan untuk memulai aktif lagi menulis blog. Saya mulai mencoba-coba mengikuti lomba menulis blog yang ada. Tidak perlu memikirkan ingin mendapatkan hadiahnya dulu (meski nggak bakal menolak kalau memang sudah rezekinya, hehehe.) Yang penting mencoba.

Selain itu, saya berusaha lebih update dengan berita terkini (meskipun menurut saya kadang isunya ‘enggak banget’ alias ‘sampah’). Saya suka menulis opini saya. Orang boleh setuju, boleh tidak. Asal, kalau tidak setuju, bahasanya tidak usah kasar, karena tidak akan saya ladeni sampai kapan pun.

Untuk berlatih variasi menulis, kadang saya juga menjadi seorang blogger tamu di website-website lain. Yang pasti, aturannya berbeda dengan menulis di blog milik sendiri. Tidak boleh egois. Saya harus mengikuti tata cara yang berlaku di dalam website yang ada.

Tidak seperti di blog sendiri, tulisan saya pasti masih akan dikurasi editor dulu sebelum tayang.

Banyak yang menjadi seorang narablog atau blogger demi mendapatkan penghasilan dan ketenaran. Bagi saya, selain penghasilan tentunya (hehehe lagi), saya ingin agar siapa pun yang membaca blog saya merasa menemukan manfaat dan mendapatkan inspirasi, hihihi…

Selain itu, saya punya cita-cita bahwa suatu saat ingin menjadi penulis fulltime yang mandiri. Ya, seperti penulis-penulis favorit saya yang bahkan sudah berjaya sebelum era digital muncul. Tapi, tentu saja saya tidak akan bisa menyamakan diri saya dengan mereka. Pastinya tidak mungkin.

Saya juga tidak mau. Kagum sama mereka boleh, namun lebih baik tetap menjadi diri sendiri dan menemukan gaya menulis sendiri.

Semoga suatu saat blog ini dapat saya monetisasi dengan sepenuhnya. Yang pasti, saya bangga menjadi narablog pada era digital ini.

R.

Categories
#catatan-harian #lomba #menulis

Temukan Apartemen Impian dengan Jendela 360

Temukan Apartemen Impian dengan Jendela 360

Sebagai warga Jakarta, saya menyadari semakin berkurangnya lahan yang tersedia untuk pemukiman. Makanya, salah satu cita-cita saya adalah tinggal di apartemen sendiri. Bila belum bisa membelinya, saya tidak keberatan bila mewujudkannya dengan cara menyewa lewat Jendela 360.

Berhubung tinggal di daerah Jakarta Selatan, lokasi ini menjadi pencarian pertama saya. Apalagi, ibu saya pernah separuh bercanda bilang ingin saya menemukan apartemen impian saya. Beliau memang sudah lama mengetahui keinginan saya untuk tinggal di apartemen sendiri, namun juga ingin bisa berkunjung dengan mudah.

Karena itulah, sewa apartemen di Jakarta Selatan menjadi pilihan saya. Apalagi bila apartemennya punya kolam renang. Bayangan mengundang para keponakan yang lucu-lucu untuk berkunjung dan berenang sudah di pelupuk mata. Hehehe, memang lebay, tapi tetap angan-angan yang menyenangkan.

Sebagai seorang penulis lepas, kadang saya suka lupa keluar kamar. Apalagi bila sudah asik banget sama pekerjaan. Bila bosan dan ingin keluar, ada kalanya saya enggan pergi terlalu jauh, apalagi bila hanya untuk mendapatkan keperluan sehari-hari. Contohnya: berbelanja, periksa kesehatan di klinik, makan-makan atau ngopi di kafe bila sedang bosan, hingga berolahraga.

Intinya, kalau bisa sih, apartemen tempat saya tinggal nanti ibarat toko serba ada. Dalam satu gedung atau area yang sama, semua kebutuhan sudah terpenuhi. Ibaratnya seperti kota satelit atau vertical cluster.

Di Jakarta Selatan, Namun Tepatnya Di Mana?

Hmm, bila ada yang menanyakan hal ini seputar apartemen impian, jawaban saya mungkin butuh waktu agak lama. Masalahnya, saya melihat beberapa daerah ideal, meski belum tahu apakah harga sewanya juga sesuai dengan kemampuan saya. (Untuk sementara, boleh dong, saya punya mimpi?)

Namun, bila harus memilih, sepertinya saya akan memilih sewa Apartemen Taman Rasuna. Mengapa saya memilih daerah ini?

Bisa dibilang, saya sudah jatuh cinta dengan Apartemen Taman Rasuna sejak kunjungan pertama. Waktu itu, seorang teman yang pernah tinggal di sana mengundang saya untuk berkunjung. Teman yang tidak lama kemudian menjadi sahabat dekat sering sekali mengundang saya untuk nongkrong bareng hingga memasak bersama.

Oke, saya memang sentimental. Saya akui demikian. Namun, bukankah kenangan yang baik justru bisa membuat siapa pun memilih untuk bertahan dan tinggal di tempat yang sama? Begitu pula dengan saya saat melihat Apartemen Taman Rasuna. Setiap kali melihat, saya hanya teringat yang indah-indah.

Jadi, seperti apakah apartemen idaman saya?

Sekilas saya sudah memberi gambaran jelas mengenai apartemen yang saya inginkan. Namun, untuk lebih detailnya, inilah beberapa pertimbangan saat menemukan apartemen idaman saya:

  1. Dari segi lokasi.

Meskipun lahir dan lebih lama besar di Jakarta, Selatan, sebenarnya saya lebih suka bila tinggal di daerah yang agak ke pusat. Tidak perlu sampai ke Jakarta Pusat banget, sih. Daerah semacam Kuningan dan Menteng sebenarnya sudah cukup lumayan agak ke tengah.

Meskipun saat ini masih berprofesi sebagai penulis lepas, ada kalanya saya tetap butuh bepergian ke tempat-tempat yang jauh. (Ya, jangan salah sangka, penulis tidak selamanya ngendon di kamar terus.) Untuk itu, saya membutuhkan lokasi yang akses transportasinya bagus, sehingga saya tidak terlalu lelah di perjalanan dan tidak membuang-buang waktu.

  1. Dari ketersediaan fasilitas.

Saat ini, saya yakin sudah banyak apartemen yang berusaha melengkapi fasilitas secukup mungkin. Pokoknya, harus sesuai kebutuhan penghuninya. Misalnya: ada pasar swalayan, ada klinik, ada resto atau kafe mungil untuk tempat nongkrong, gym buat olahraga, kolam renang, hingga taman bermain untuk nongkrong bareng sekaligus bagi yang punya anak kecil.

  1. Dari keamanan lokasi dan properti.

Meskipun relatif lebih tertutup daripada perumahan biasa, saya tetap mempertimbangkan keamanan lokasi apartemen tersebut. Misalnya: apakah lokasinya di tengah-tengah daerah rawan tindakan kriminal, sehingga kalau mau pulang malam pakai acara deg-degan? Apakah penghuninya tidak hanya ramah, namun dapat menjaga ketertiban bersama?

Apakah properti apartemen terawat secara teratur, sehingga tidak mudah rontok, terutama saat gempa? Apakah fasilitas keamanan, seperti tangga darurat hingga tabung semprot untuk kebakaran, dapat digunakan secara maksimal?

Itulah pertimbangan saya saat mencari apartemen impian. Semoga saya segera mendapatkannya. Tentu saja, dengan bantuan Jendela 360, apartemen impianmu dapat segera ditemukan.

R.

Categories
#catatan-harian #lomba #menulis #tips

Yuk, Aktif Jadi Pendonor Darah untuk #AksiSehatCeria

“Yuk, Aktif Jadi Pendonor Darah untuk #AksiSehatCeria”

Semua pasti sudah tahu, kesehatan adalah anugerah tak terhingga. Bila termasuk yang bugar dan tahu cara menjaga kesehatan, pasti lebih mudah melakukan #AksiSehatCeria. Sebagai rasa syukur atas kesehatan tubuh, boleh dong, berbagi dengan sesama. Tidak perlu uang, bisa juga dengan donor darah.

Sumber: biologimu.com

Nah, apa saja manfaat donor darah? Anda yang bergolongan darah O (universal) adalah pendonor yang paling dibutuhkan, terutama dalam kondisi darurat. Bayangkan banyaknya orang yang dapat tertolong, bahkan yang berbeda golongan darah.

Beberapa manfaatnya pasti sudah Anda ketahui bila sudah rajin melakukannya, yaitu:

  1. Mengurangi kadar zat besi dalam darah dan menyelamatkan kesehatan jantung Anda.

Kelebihan zat besi dalam darah sangat berbahaya bagi jantung, karena menyebabkan kardiovaskular. Jangan sampai Anda mendadak terkena serangan jantung atau stroke, hanya karena jarang – atau malah tidak pernah – menjadi pendonor darah.

  1. Tidak hanya jantung yang selamat, hati pun juga.

Zat besi yang berlebih di dalam darah tidak hanya membahayakan jantung. Organ lain yang terancam olehnya adalah hati. Karena hati berfungsi menetralisir racun, jangan sampai hati teracuni oleh banyaknya zat besi di dalam darah.

  1. Menambah pasokan sel darah merah.

Mungkin sewaktu kecil ada yang pernah takut kehabisan darah hanya gara-gara menjadi pendonor. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Ibarat daur ulang, darah yang didonorkan akan langsung diganti dengan yang baru berkat fungsi sumsum tulang belakang.

  1. Sebagai program diet yang aman.

Percaya atau tidak, menjadi pendonor darah juga dapat membantu menurunkan berat badan. Yang pasti, bukan berarti Anda harus menguras darah lebih banyak lagi, ya. Cukup 450 ml saja dan 650 kalori sudah bisa dibakar. Ini setara dengan usaha merampingkan pinggang dengan olahraga biasa.

  1. Merasa lebih positif dan bahagia karena bisa membantu sesama.

Beramal tidak melulu dikaitkan dengan uang. Bahkan, manula yang masih rajin jadi pendonor darah (ini dengan catatan kondisi tubuh mereka masih memungkinkan, ya) mengaku merasa lebih sehat, bugar, dan bahagia. Positif sekali, bukan?

  1. Hitung-hitung sekalian tes kesehatan gratis.

Ini berlaku bagi yang suka lupa untuk melakukan medical checkup. Saat mau mendonor darah, sebelumnya Anda akan dites kesehatan dulu. Tes ini untuk menentukan kelayakan kondisi fisik Anda sebagai pendonor darah.

Jika belum sempat melakukan medical checkup, ini dia manfaat donor darah untuk Anda. Anda bisa sekalian memeriksakan diri, terutama mulai dari: nadi, tekanan darah, suhu tubuh, hingga kadar Hb atau Hemoglobin.

Semoga setelah dicek, Anda tidak menemukan beberapa virus penyebab penyakit membahayakan, termasuk: Hepatitis B dan C, HIV, sifilis, dan masih banyak lagi. Bila sampai ada, sayangnya Anda sudah tidak boleh mendonorkan darah lagi.

  1. Menurunkan risiko kanker.

Bagi yang rajin menjadi pendonor darah, Anda bisa sekalian mencegah sel-sel kanker agar tidak berkembang di dalam tubuh.

Lalu, bagaimana cara menjadi pendonor darah yang baik?

Yang pasti, jangan sampai kurang tidur sebelum mendonorkan darah. Sebagai pemilik golongan darah O (universal), saya suka sedih saat ditolak menjadi pendonor hanya gara-gara kurang tidur. Selain itu, perbanyak minuman air putih dan makanan sehat (jangan yang berlemak seperti menu cepat saji dan es krim).

Menu seperti daging merah dan sayuran yang kaya akan zat besi sangat penting bagi pendonor darah.

Khusus perempuan usia produktif dan subur: pastikan tidak sedang datang bulan, karena termasuk yang dilarang untuk mendonorkan darah. Jika sudah selesai, beri jeda minimal seminggu sebelum boleh menjadi pendonor darah.

Jangan lupa, pakailah baju yang lengannya mudah digulung untuk mempermudah proses pendonoran darah.

Selesai mendonorkan darah, bangunlah ke posisi duduk pelan-pelan. Jangan langsung memaksakan diri bila merasa pusing atau mual. Tunggulah lima jam sebelum melepas perban. Angkat lengan lebih tinggi bila darah masih keluar dan tekan sampai pendarahan berhenti.

Kompres es selama 24 jam setelah perban dibuka dapat mengurangi nyeri pada luka terbuka. Bila masih nyeri, ganti dengan kompres air hangat.

Tuh, manfaat donor darah ternyata banyak, lho. Ingin melakukan #AksiSehatCeria lainnya? Cek saja DokterSehat untuk inspirasi Anda.

R.

Categories
#catatan-harian #lomba #menulis #tips

“Yuk, Ikut Melakukan Pencegahan ‘Stunting’ Demi Indonesia Sehat”

“Yuk, Ikut Melakukan Pencegahan ‘Stunting’ Demi Indonesia Sehat”

Sumber: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/?s=stunting

Sebagai bangsa yang mencintai negerinya, visi menciptakan Indonesia Sehat merupakan keinginan kita. Tentu saja, untuk mewujudkannya juga tidak mudah. Mengingat masih banyak rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan, ada salah satu masalah yang berpotensi menciptakan ‘the lost generation’ atau generasi yang hilang di masa depan. Ya, masalah tersebut bernama ‘stunting’.

Sangat disayangkan bila hingga kini, masih banyak yang belum akrab dengan istilah ini. Tidak perlu menjadi dokter gizi atau ahli kesehatan untuk tahu. Yang diperlukan adalah kepedulian terhadap anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Untuk itu, mari kita lihat dulu sekilas tentang masalah ini.

Sumber: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/?s=stunting

Sekilas Tentang ‘Stunting’

Bersiaplah, karena definisinya mengerikan. ‘Stunting’ adalah kondisi seorang anak yang kronis akibat sangat kurangnya asupan gizi ke dalam tubuh. Bahkan, stunting sudah mulai terjadi bila sejak dalam kandungan, ibu hamil tidak mendapatkan gizi yang cukup. Sayangnya, kondisi ini baru bisa terdeteksi saat anak menginjak usia dua tahun.

Jangan heran bila menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO atau World Health Organization), Indonesia menempati urutan kelima di dunia untuk kasus ‘stunting’ pada anak. Ini bukan prestasi. Daerah dengan kasus tertinggi masalah ini ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Riskesdas saja menyatakan bahwa hampir setengah populasi balita di sana – atau lebih tepatnya sekitar 40.5% – mengalami ‘stunting’.

Yang cukup memprihatinkan, rata-rata nasional kasus ‘stunting’ mencapai angka 37%.

Data WHO cukup mencengangkan: satu dari empat anak di seluruh dunia menderita pertumbuhan yang terhambat alias ‘stunting’. Ini berarti sekitar 178 juta anak yang berusia di bawah lima tahun mengalami pertumbuhan yang super lambat akibat masalah ini.

Ciri-ciri dan Gejala Penderita ‘Stunting’:

UNICEF mwmbagi kasus ‘stunting’ ke dalam dua kategori, yaitu:

  1. Kelas sedang dan berat.

Penderitanya anak-anak berusia 0 hingga 59 bulan, dengan tinggi jauh di bawah rata-rata alias minus.

  1. Kelas kronis.

Penderitanya anak-anak yang tinggi badan mereka di bawah 3 cm (masih di dalam kategori rentang umur yang sama.)

Tidak hanya tinggi badan yang jauh di bawah rata-rata untuk ukuran balita, anak-anak yang menderita ‘stunting’ juga mengalami perkembangan otak yang sangat lambat. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan mental mereka serta mengganggu kemampuan belajar dan berprestasi di sekolah.

Beberapa risiko kesehatan lain yang mengintai anak-anak ini nantinya termasuk:

  • Diabetes.
  • Hipertensi.
  • Obesitas.
  • Kematian karena kasus infeksi.

Bayangkan bila jumlah ini bertambah setiap tahunnya. Bukan tidak mungkin lagi negara-negara berkembang (yang mempunyai masalah kemiskinan akut) akan semakin tertinggal dalam pembangunan. Selain berisiko menciptakan ‘the lost generation’, biaya kesehatan yang harus ditanggung pemerintah akan semakin membengkak.

Bagaimana Cara Mengatasi Masalah ‘Stunting’ Pada Anak Balita?

 

Sumber: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/?s=stunting

Pemerintah Indonesia telah menyerukan ajakan bersama untuk melakukan pencegahan stunting pada anak. Ajakan ini resmi dimulai pada tanggal 16 September 2018 kemarin, tepatnya di Monumen Nasional.

Mengapa hanya mencegah, bukannya sekalian mengobati?

Kabar buruk bagi kita: ‘stunting’ atau terhambatnya tumbuh kembang anak akibat kurang gizi tidak bisa diobati bila sudah terlanjur terjadi. Yang bisa dilakukan hanyalah meminimalisasi kerusakan yang sudah ada. Pastinya, ini penyebab biaya kesehatan membengkak, mengingat ini sama saja dengan perawatan seumur hidup.

Berhubung masalah ini terbukti sudah dimulai sejak bayi masih berada di dalam kandungan, maka fokus pertama adalah ibu-ibu hamil. Bila ibu-ibu hamil tidak mendapatkan akses gizi yang cukup, maka jangan heran bila mereka kesulitan menjaga kesehatan janin di dalam kandungan.

Demi masa depan anak dan untuk mencegah kemungkinan lahirnya ‘the lost generation’ dalam jumlah banyak, sebaiknya kesejahteraan ibu jangan hanya jadi slogan. Sebelum menjadi ibu, setiap anak perempuan juga wajib mendapatkan akses pendidikan dan pekerjaan yang cukup memadai.

Terlepas dari tuduhan sinis seputar feminisme, sesungguhnya masalah ini juga menjadi perhatian para feminis. Inilah sebabnya pendidikan seks untuk remaja yang memadai jangan ditabukan, meski tetap harus disesuaikan dengan perkembangan usia mereka. Justru dengan pengetahuan yang cukup akan menghindari mereka dari hubungan seksual yang tidak aman (dan di luar nikah pula). Sehingga dapat menghindari kehamilan yang tidak direncanakan, apalagi dalam usia yang masih sangat muda (16 tahun ke bawah).

Bukankah jauh lebih aman bila pernikahan terjadi karena kedua belah pihak sudah sama-sama siap, baik secara fisik, materi, hingga emosional? Jadi, perempuan jangan hanya dianggap sebagai sumber fitnah maupun beban ekonomi. Bila tidak ingin mereka jadi beban ekonomi, pastikan mereka mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang baik selain gizi yang cukup.

Pernikahan dini juga rentan dari segi ekonomi, kesiapan mental, psikologis, hingga kesehatan fisik. Kehamilan remaja (dengan organ reproduksi yang belum tentu berfungsi sempurna untuk melahirkan) juga berpotensi menciptakan anak-anak dengan kondisi ‘stunting’. Apalagi bila ibu tidak lagi punya akses ke pendidikan, terutama kesehatan reproduksi dan gizi. Akses ke pekerjaan? Apalagi.

Kemungkinan di atas juga dapat diperparah dengan suami yang berpenghasilan rendah, kurang paham dengan pentingnya gizi bagi ibu hamil dan bayi, belum siap secara mental untuk mengayomi, dan malah tidak peduli.

Sudah banyak pernikahan dini, terutama di kelas ekonomi menengah ke bawah, yang berakhir dengan perceraian atau suami yang kabur untuk kawin lagi. Sementara itu, istri yang ditinggal dalam keadaan hamil atau harus mengurus bayi tidak mendapatkan dukungan berupa akses edukasi, pekerjaan yang mencukupi, dan bantuan mengurus anak selama dia harus bekerja mencari nafkah.

Jadi, jangan heran bila pernikahan dini juga berkontribusi besar dalam menciptakan anak-anak dengan kondisi ‘stunting’.

Setelah gizi ibu hamil tercukupi, barulah fokus ke bayinya saat lahir. Tidak hanya ayah yang berhak makan dengan gizi lengkap, ibu dan anak juga. Itulah cara efektif untuk melakukan pencegahan stunting.

Sumber: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/?s=stunting

Program Pencegahan ‘Stunting’

Banyak program pencegahan ‘stunting’ yang dapat dilakukan. Tidak hanya pemerintah, keterlibatan masyarakat juga sangat dibutuhkan. Di Indonesia sendiri ada program Kampanye Gizi Nasional (KGN) yang menyasar posyandu-posyandu di Indonesia. Bahkan, para ibu juga diajak turut aktif berpartisipasi dalam penyuluhan, demi pengetahuan dan pelaksanaan program tersebut. Selain itu, tentu saja masih ada imunisasi sebagai perlindungan ekstra pada anak.

Sebagai sesama anak bangsa, kita bisa berpartisipasi mencegah masalah ini dengan beberapa cara sederhana. Selain lebih aktif menyumbang dana bagi kaum yang membutuhkan, sebisa mungkin jangan lagi suka membuang-buang makanan. Daripada tidak mampu menghabiskannya, lebih baik bagi porsinya kepada ibu-ibu dan anak-anak yang kekurangan gizi, namun tidak punya akses ke makanan yang lebih sehat.

Ingin mewujudkan Indonesia Sehat? Jangan sampai ada lagi satu orang anak pun yang menderita ‘stunting’ di negeri ini. Jangan hanya menunggu program dari pemerintah. Kita sebagai warga negara juga bisa terlibat dalam pencegahan ‘stunting’ – sekarang juga.

Sumber:

http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20180916/2427924/27924/

https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/siti-anisah-2/fakta-penting-tentang-stunting-yang-wajib-kamu-tahu-c1c2/full

https://lifestyle.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak

 

Categories
#catatan-harian #lomba #menulis #tips

Masih Suka Transaksi Manual? Coba Mandiri Online, Deh!

Masih Suka Transaksi Manual? Coba Mandiri Online, Deh!

Era digital ini telah banyak mempermudah kegiatan kita sehari-hari. Contoh: tadinya belanja harus ke toko, sekarang bisa online. Begitu juga dengan transaksi keuangan. Buat kamu nasabah Bank Mandiri, pasti juga sudah transaksi secara online, dong.

Belum? Padahal, sebagai nasabah langsung kamu sudah bisa lho, memanfaatkan kemudahan transaksi menggunakan mandiri online. Apalagi bagi kamu yang sudah punya laptop sendiri dan ponsel pintar. Tinggal manfaatkan keduanya untuk transfer maupun terima uang.

Mari cek dulu dua versi aplikasi Bank Mandiri, yaitu:

  • Mandiri online app alias Mandiri Mobile Banking.
  • Mandiri online web alias Mandiri Internet Banking.

Yang online app atau mobile banking dapat langsung diakses lewat ponsel pintar kamu. Yang online web alias internet banking bisa kamu cek di laptop. Enaknya, cukup dengan satu ID, kamu bisa langsung akses keduanya.

Aman Bayar Belanja Online dengan Bank Mandiri

Bayar belanja online dengan Mandiri dijamin aman, karena sampai dua lapis, yaitu:

  1. Lapis pertama:

Seperti yang sudah disebutkan tadi, kamu tinggal mengakses aplikasi digital Mandiri-mu dengan ID dan PIN akun yang sama. Mau di Mobile Banking atau Internet Banking juga bisa.

  1. Lapis kedua:

Setelah melalui lapis pertama, kamu masih harus menggunakan MPIN. MPIN ini adalah Kode Persetujuan atau Otentifikasi pemilik akun. Kamu bisa menggunakannya lewat device token Mandiri milikmu. Pastinya MPIN sudah harus dibuat saat kamu mendaftar langsung di kantor cabang Bank Mandiri.

Untuk lapis kedua, kamu bisa memilih menggunakan token atau langsung lewat ponsel. Ya, kecuali bila ponselnya kebetulan sedang di-charge atau ketinggalan di rumah.

Buat yang banyak keperluan, menggunakan dua aplikasi Mandiri ini bisa sangat membantu kamu, lho. Contoh: membayar tagihan bulanan listrik, air, ponsel, dan masih banyak lagi. Daripada meluangkan seharian untuk mengantri di kantor PLN seperti zaman ortu, mending pakai cara ini.

Apalagi bila kamu termasuk generasi milenial super sibuk. Senin sampai Jumat kerja, belum lagi kalau kena lembur. Akhir pekan lebih seru bila kamu ikut komunitas tertentu. Padahal, bisa jadi kamu juga masih perlu berbelanja ini-itu.

Nah, dengan aplikasi digital dari Mandiri ini, kamu bisa menghemat waktu. Misalnya: sebelum joging bersama si dia dan geng kalian, kamu masih sempat bayar belanja online untuk produk fashion favoritmu atau buku keluaran penulis keren. Waktu jadi tidak terbuang percuma alias efektif sekali.

Era digital juga semakin mempermudah generasi milenial untuk berinovasi. Misalnya: menciptakan aplikasi, membangun website, hingga mendesain toko online sendiri. Bukan cerita baru lagi bila banyak media digital untuk berbagi informasi. Salah satunya adalah Jadi Mandiri.

Apa Itu Jadi Mandiri?

Komunitas ini berisi banyak anak muda yang peduli dengan perkembangan diri, namun masih bisa tetap santai dan bersenang-senang. Makanya, banyak banget konten informatif dan mendidik di sini.

Di Jadi Mandiri, ada empat (4) kategori konten yang bisa kamu nikmati, yaitu:

  • Destinasi (terutama buat yang suka berwisata).

Sesuai nama rubriknya, Mandiri akan membuatmu lebih cepat mandiri dalam hal pengetahuan tentang keuangan. Tips dan info keuangan yang ada tidak akan bikin kamu pusing, karena bahasa yang dipakai ringan dan khas anak muda banget.

Generasi milenial terkenal dengan ide-ide segar dan keinginan mereka untuk cepat mencari penghasilan sendiri. Mereka juga lebih berani dalam bereksplorasi dan mengambil risiko keuangan.

Makanya, Jadi Mandiri bisa bikin kamu cepat sukses dalam berusaha. Ragam tips dan cerita inspirasional seputar entrepreneurship ada di sini. Jadi, kamu yang tadinya ragu untuk mulai berbisnis sedini mungkin udah nggak perlu takut lagi. ‘Kan banyak caranya di sini. Tinggal ikuti mana yang paling cocok dengan passion kamu.

Mau Daftar Mandiri Online? Buruan!

Segera datangi Kantor Cabang Bank Mandiri terdekat untuk daftar Mandiri Online. Cukup dengan KTP, Buku Tabungan, dan kartu ATM, kamu langsung mendaftar sebagai pengguna Internet Banking dan SMS Banking. Harus yang versi lengkap ya, biar bisa menikmati layanan transaksi finansial.

Setelah itu, barulah mengaktivasi akunmu.

Cara Mengaktivasi Mandiri Online

  1. Mobile Banking:
  • Untuk versi Mobile Banking, kamu bisa buka aplikasi digital Mandiri di ponsel kamu. Setelah itu, tinggal klik aktivasi.
  • Baca dulu syarat dan ketentuan yang muncul setelah klik aktivasi. Sesudah paham, tinggal klik ‘accept’.
  • Masukkan 16 digit nomor kartu debit Mandiri kamu, masa berlaku, dan tanggal lahir kamu. Sesudah lengkap, tinggal klik ‘Lanjut’.
  • OTP adalah One Time Password dan terdiri dari enam digit kode. Sesudah menerimanya lewat sms atau pop up, silakan gunakan nomor itu sebagai password untuk aplikasi digital kamu.
  • Lengkapi profile form yang muncul sesudahnya, mulai dari alamat email hingga foto profil. Setelah lengkap terisi, tinggal klik ‘Register’.

Nah, aplikasi digital Mandiri kamu sudah langsung bisa digunakan dari ponsel.

  1. Internet Banking.
  • Kunjungi website resmi Bank Mandiri. Klik Link Aktivasi Mandiri Online.
  • Lakukan langkah-langkah serupa seperti aplikasi digital Mandiri versi Mobile Banking di atas.

Nah, aplikasi digital Mandiri kamu sudah bisa langsung diakses melalui laptop.

Ragam Fitur Transaksi dengan Mandiri Online:

  1. Transaksi

Riwayat transaksi, mutasi rekening sebulan, hingga info saldo terkini dapat kamu cek.

  1. Transaksi untuk Bayar, Beli, dan Transfer.

Pembayaran tagihan, pembelian secara online, hingga transfer ke sesama pemilik akun Mandiri maupun antar bank bisa kamu lakukan di sini. Mengangsur pakai multipayment feature pun bisa.

  1. Online Extraordinary.

Mau buka deposito berjangka, top up e-money, dan top up e-cash? Gunakan fitur ini.

Proses Transaksi dengan Mandiri Online:

  1. Cek dashboard dan jumlah saldo. Lalu klik tiga garis horizontal di kiri atas.
  2. Pilih salah satu fitur yang tersedia. Setelah itu, klik transfer.
  3. Pilih menu transfer yang ada. Klik rekening tujuan dan jumlah uang yang mau kamu transfer. Klik “Tambah sebagai tujuan baru”.
  4. Jangan lupa konfirmasi bahwa nama dan nomor rekening tujuan sudah benar. Setelah itu, lengkapi data transfer, termasuk nominal dana dan berita acara. (Contoh: ‘bayar utang’.) Bila sudah, tinggal klik lanjut.
  5. Yakin sudah benar semua? Klik ‘Kirim’.
  6. Jangan lupa masukkan kode MPIN. Rampung deh, transaksi online Mandiri kamu.

Gangguan atau Kendala?

Seperti biasa, ada Mandiri Call: 14000 yang bisa kamu hubungi 24 jam seminggu. Kamu pasti akan dibantu dan dipandu.

Jadi, gimana? Masih mau pakai yang manual? Manfaatkan saja kemudahan transaksi menggunakan Mandiri online.

R.

Categories
#catatan-harian #lomba #menulis

Mengapa Harus Konveksi Seragam Kerja Jakarta Surewi?

Mengapa Harus Konveksi Seragam Kerja Jakarta Surewi?

Mungkin banyak yang merasa bahwa seragam hanya cocok untuk anak sekolah. Bahkan, ada rasa lega saat akhirnya lulus dan kuliah. Kalau harus seragam, palingan hanya seputar mengenakan kemeja putih dan bawahan (celana atau rok) hitam, terutama bila Anda di jurusan tertentu. Lalu bagaimana dengan seragam kerja, seperti yang berasal dari konveksi seragam kerja Jakarta Surewi?

Seragam kerja tidak hanya sebagai bagian dari identitas perusahaan. Dengan atribut tersebut, karyawan tidak perlu repot-repot memikirkan yang akan mereka kenakan setiap hari. Selain itu, ada kebanggaan tersendiri bila seragam yang dikenakan tampak menarik, baik dari segi desain maupun warna. Bahan yang nyaman juga jadi pertimbangan.

Untuk konveksi seragam kerja, memang sebaiknya jangan pilih yang sembarangan. Apalagi, seragam tersebut akan dipakai karyawan sepanjang hari, baik saat di kantor maupun di pabrik. Bila bahannya tidak terasa nyaman, pastinya mereka merasa segan mengenakannya, meskipun termasuk peraturan dari perusahaan. Apalagi bila harus berada di pabrik atau luar ruangan dalam waktu lama dan saat cuaca panas pula.

Untuk itu, memilih konveksi seragam kerja Jakarta Surewi merupakan pilihan tepat. Selain sudah berpengalaman selama bertahun-tahun, Surewi Wardrobe juga punya banyak klien. Bayangkan, klien mereka tidak hanya ada di Indonesia, lho. Banyak yang membutuhkan seragam perusahaan, bahkan termasuk yang dari luar negeri.

Lalu, apakah bahan-bahan yang dipilih oleh Surewi Wardrobe untuk seragam kerja Anda? Tentu saja, mereka akan menyesuaikannya dengan kebutuhan, dana yang tersedia, hingga fungsi seragam tersebut. Banyak jenis kain yang mereka gunakan, mulai dari American drill, taipan, kanvas, katun, dan masih banyak lagi. Selain itu, kita juga bisa meminta warna dan desain yang sesuai dengan image dan brand perusahaan yang bersangkutan.

Bahkan, kalau ingin atau memerlukan seragam lebih dari satu jenis, kenapa tidak gunakan juga jasa konveksi seragam kerja Jakarta Surewi? Misalnya: perusahaan Anda mempunyai dua jenis seragam dengan kombinasi warna berbeda. Satu untuk di dalam ruangan dan satu lagi saat harus berkunjung ke pabrik.

Lalu, bagaimana cara mengukur badan karyawan, agar seragam kerja yang dibagikan nanti tidak akan kesempitan atau terlalu besar untuk mereka? Untuk konveksi seragam kerja Jakarta Surewi, teknik pengukuran yang digunakan ada dua (2), yaitu:

  1. Langsung mengukur badan.

Teknik ini sebenarnya paling efektif meski mungkin agak memakan waktu. Pihak Surewi Wardrobe bisa langsung datang ke kantor dan mengukur badan setiap karyawan sebelum seragam kerja dibuat. Enaknya, selain nggak perlu kerja dua kali, setiap karyawan langsung mendapatkan seragam yang benar-benar sesuai dengan ukuran badan mereka.

Kecuali, tentu saja, kalau karyawannya sendiri mengalami kenaikan atau penurunan berat badan, ya. Hihihihi…

2. Mengandalkan standar ukuran yang sudah ada.

Cara ini termasuk lebih cepat, terutama karena biasanya tebakan soal ukuran badan tetap bisa tepat. Entah mau pakai nomor (4,5,6,11,12,13, dan seterusnya) atau huruf (S,M,L,XL,XXL, dan lebih besar lagi), semua sama saja. Kadang tanpa perlu mengukur badan secara langsung, tebakan bisa tepat.

Masalahnya, kadang cara ini juga belum tentu akurat. Contohnya: bisa jadi ukuran XL di toko A sama dengan ukuran L-nya orang Asia Timur (Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok.) Tahu sendiri ‘kan, kalau postur mereka rata-rata ramping? Nah, mendingan pakai cara yang pertama aja.

Jadi, sudah siap memesan konveksi seragam kerja Jakarta Surewi? Dijamin, pilihan Anda tidak akan salah.

Categories
#catatan-harian #lomba #menulis

Banyak Pilihan Kursus Online di Baba Studio, Lho!

Zaman digital telah mempermudah kita untuk melakukan banyak hal. Tidak sempat baca koran, banyak media online yang menawarkan konten berita. Berkabar dengan keluarga jauh bisa lewat media sosial. Ingin belajar hal baru namun sulit waktu, tinggal mengikuti kursus online.

Apa saja sih, yang tersedia lewat kursus online? Dikenal juga dengan e-learning atau online course dalam Bahasa Inggris, di sini kita bisa belajar sesuatu tanpa harus datang ke kelas. Cukup andalkan perangkat gawai seperti ponsel atau laptop dengan koneksi internet yang cepat, belajar online pun lancar seketika.

Apa saja yang bisa kita dapatkan lewat belajar online? Wah, banyak sekali, tergantung yang ditawarkan platform tersebut. Untuk fitur-fiturnya juga beragam. Ada yang awalnya bisa hanya berupa akses membaca e-book dengan gratis, kemudian berkembang menjadi unduhan file video hingga webinar.

Semula mungkin ada kekhawatiran bahwa kursus online akan terasa membosankan dan hanya satu arah. Misalnya: mengunduh materi pelajaran berupa e-book atau menonton video webinar. Padahal, yang namanya belajar online lebih dari sekadar itu. Masih ada fitur chat, sehingga kita bisa langsung berinteraksi dengan pengajar.

Dengan aplikasi dan tools yang sesuai, belajar online dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Bahkan, meskipun sedang belajar di rumah atau kantor, ada alat yang dapat membuat kita serasa berada di dalam kelas betulan. Yang pasti, jangan lupa pakai mikrofon dan pelantang (headphone) agar bisa lebih berkonsentrasi.

Kursus online juga memiliki sistem seperti layaknya kursus biasa atau offline, yang disebut juga dengan LMS. LMS adalah singkatan dari Learning Management System atau Sistem Manajemen Pengajaran. Tidak hanya belajar online seperti di kelas biasa, lho. Banyak hal lain yang dapat kita lakukan.

Kita juga bisa membaca konten, mengikuti tes, hingga mendapatkan sertifikat. Bagi pekerja kantoran yang super sibuk, jadwal kursus online bisa disesuaikan dengan waktu luang mereka. Jadi, meskipun kegiatan sedang banyak sekali, kita masih bisa mendapatkan ilmu (knowledge) serta keahlian (skills).

Ada lagi keuntungan dari belajar online. Selain tidak perlu berurusan dengan macet di jalan (karena harus datang ke kelas), biayanya cenderung lebih terjangkau. Bahkan, bila kita pengusaha yang ingin memberi pelatihan pada karyawan, kursus online dapat menghemat tempat dan mudah dalam soal pengaturan waktu.

Jadi, enaknya belajar online di mana, ya?

Banyaknya pilihan berarti banyak referensi. Salah satu yang cocok jadi pertimbangan bagi yang ingin kursus online adalah mendaftar di Baba Studio. Banyak sekali paket kursus yang ditawarkan oleh Baba Studio, sehingga pengalaman dalam belajar online dapat lebih bervariasi. Apa sajakah?

  1. Kursus Animasi Online.

Suka dengan film animasi dan ingin membuat film sendiri? Baba Studio punya kelas ini. Dengan bermodalkan stok cerita buatanmu sendiri, kursus online ini dapat mewujudkan impianmu menjadi filmmaker berikutnya. Indonesia butuh banget film-film animasi yang berkualitas.

  1. Kursus Website Online.

Ingin perusahaan punya website resmi sendiri, tapi bingung karena merasa belum ahli? Baba Studio menawarkan kelas ini untuk yang ingin belajar online. Setelah selesai, semoga website perusahaan segera jadi dan dapat meningkatkan promosi serta penghasilan.

  1. Kursus Bisnis Online.

Sekarang berbisnis pun bisa dari mana saja dan dengan siapa saja berkat era digital. Untuk itu, kursus online ini dapat membantumu lebih lancar mengatur jalannya bisnis, meskipun dalam kondisi remote hingga bertransaksi lintas benua. Seru banget, bukan? Sekarang bukan saatnya hanya mengandalkan rupiah.

  1. Kursus Web Design Online.

Sekarang nggak hanya desainer biasa yang banyak dicari. Baik secara freelance, paruh-waktu, atau fulltime, profesi web designer banyak diminati. Apalagi, sekarang sudah banyak sekali perusahaan startup berbasis digital. Dijamin pasti banyak yang membutuhkan keahlian ini.

  1. Kursus Toko Online.

Ingin berjualan secara online, tapi masih bingung mulai dari mana? Meskipun bisa memanfaatkan media sosial atau blog pribadi (terutama yang berdomain khusus), pastinya lama-lama ingin juga dong ya, punya toko online yang resmi? Baba Studio menawarkan belajar online ini untuk para calon pengusaha berbasis digital.

Baba Studio sebenarnya juga masih punya banyak paket kursus online lainnya, seperti: kursus flash animasi online, kursus SEO online, kursus game online, dan masih banyak lagi. Tinggal pilih yang sesuai dengan kebutuhan dan nikmati proses belajarmu secara digital bersama Baba Studio.

Yuk, belajar online sekarang.

R.